Sebut Pawang Hujan Tradisi Leluhur, Budayawan: Tiap Orang Punya Kepercayaan Berbeda
Beberapa waktu lalu sosok pawang hujan di MotoGP Mandalika menjadi sorotan banyak pihak. Ada pihak yang pro, namun tak sedikit pula yang kontra dengan kehadiran pawang hujan Rara Isti.
Mereka yang kontra menyebut bahwa apa yang dilakukan pawang hujan Riri Isti telah melanggara syariat dalam agama Islam.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Gak Bersuara, Sebenarnya Apa Agama Rara Pawang Hujan Mandalika?
Terkait polemik tersebut, budayawan Bekasi, Aki Maja yang ditemui Suara Bekaci, Selasa (28/3/2022) menganggap bahwa masyarakat di Indonesia harus bisa melihat sesuatu tradisi dengan kacamata berbeda.
"Menurut saya hal ini suatu tradisi di masyarakat kita, memang orang kebanyakan melihat versi dari kacamata yang berbeda," ujarnya.
Selain sebagai tradisi, aktifitas tersebut juga dinilai merupakan upaya suatu kepercayaan dalam menggapai harapan yang di inginkan, dan semua kepercayaan diyakini memiliki caranya masing-masing.
"Dalam Islam juga kalo kita lagi dilanda kekeringan pasti kita lakukan doa bersama di tanah lapang, istigosah meminta hujan, ada juga tradisi atau ritual orang menolak turunnya hujan, nah ini emang tradisi dimasyarakat kita udah jaman dulu ya," paparnya.
Aktifitas tersebut dinilai suatu hal yang biasa saja terjadi dalam ruang lingkup masyarakat secara umum.
Baca Juga: Terus Sita Perhatian, PSI Sebut Rara Pawang Hujan Bisa Jadi Daya Tarik Formula E Jakarta!
"Kita juga pasti kalo misalkan ada sesuatu hal acara penting pasti selalu meminta kepada pencipta agar tidak diturunkan hujan di lokasi kita, supaya acara bisa berjalan dengan lancar," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar