Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebut Menteri Jokowi Sibuk Jadi Tim Sukses Presiden Tiga Periode, Benny K Harman: Ooh Domine...

Sebut Menteri Jokowi Sibuk Jadi Tim Sukses Presiden Tiga Periode, Benny K Harman: Ooh Domine... Kredit Foto: Twitter/Benny K Harman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menyindir Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan para menterinya yang hanya sibuk mengurusi diri dan partai politiknya.

Benny bilang, menteri Jokowi selain sibuk mengurus diri, mereka juga sibuk sebagai tim sukses presiden 3 periode. Meski demikian, Benny tidak menyebut menteri siapa yang dia maksudkan.

Baca Juga: Wacana Perpanjangan 3 Periode Jokowi, Hidayat Nur Wahid Singgung Kenegarawanan SBY

“Presiden dan para menteri di kabinetnya saat ini lupa ngurus rakyat. Sibuk urus diri. Para menteri sibuk menjadi Tim Sukses Presiden Jokowi 3 periode atau minimal perpanjang masa jabatan presiden tanpa mandat rakyat. Ooh Domine, quo vadis negeri ini!? Tidak pernah kuduga,” ujar Benny melalui akun Twitter-nya, @BennyHarmanID, Jumat 1 April 2022.

Menurut dia, di zaman demokrasi parlementer, kedudukan presiden hanya jadi kepala negara, sebagai pajangan saja, kalau ada masalah dengan rakyat, presiden pasif.

“Yang aktif atau sibuk adalah perdana menteri. Kalau gagal, segera diganti. Praktek seperti ini tampak di era sistem presidensil saat ini.#Liberte!” ungkapnya.

Benny lantas melanjutkan dengan menjelaskan maksud cuitan tesebut.

Dia mengatakan bahwa, di negara dengan sistem pemerintahan parlementer yang pernah berlaku di Indonesia dari 1950-1959, kedudukan presiden itu pasif, dia tidak bertanggung jawab atas gagal tidaknya pemerintahan.

Sebab kata dia, Itu tanggung jawab perdana menteri. Parlemen bisa menjatuhkan pemerintah sebelum waktunya dengan mengajukan mosi tidak percaya.

“Setelah Indonesia kembali ke sistem presidensial sejak dekrit 5 Juli 1959, presiden bertanggungjawab atas jalannya pemerintahan. Presiden menunjuk menteri-menteri sebagai pembantunya di pemerintahan. Presiden aktif urus pemerintahan. Namun presiden cenderung menjadi otoriter karena kekuasaannya tanpa kontrol,” paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: