Akhirnya, melalui Law Office Atmadja Siregar Krisnomo, per tanggal 24 Maret 2022, mengundang Ketua Yayasan Widyatama untuk memberikan klarifikasi mengenai hak Tita selama menjadi dosen tetap dan semua hal yang dituduhkan kepada dirinya yang dirasa mengada-ada dan tidak ada bukti.
Selain itu, kini Yayasan Widyatama diterpa isu tak sedap lainnya, setelah kepengurusan yang baru, yang kini diemban Roeshartono setelah menggantikan Djoko Roespinoedji.
Baca Juga: Guru Besar IPB University Beri Usulan Kebijakan Atasi Kelangkaan Kedelai, Daging, dan Minyak Goreng
Bahkan, menurut Nara sumber yang tidak mau disebutkan namanya ini, suksesi kepemimpinan Yayasan Widyatama dari Djoko Roespinoedji ke Roeshartono disinyalir diwarnai bentrok fisik antar kedua kakak beradik tersebut.
Sementara itu, Isu lainnya yakni adanya pengerahan pasukan anti huru hara (PHH), untuk menghalau pendemo. Karena sempat beredar surat pemberitahuan dari pihak Polrestabes, tentang akan adanya demo para ahli waris ke UTama, di Jalan Cikutra No 204-A, Kota Bandung.
"Ahli waris dimaksud adalah ahli waris tanah yang dikuasai pihak Yayasan Widyatama,"katanya
Di samping isu itu, Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M.Si (Obi) yang disinyalir mengundurkan diri sebagai Rektor Universitas Widyatama (UTama).
Baca Juga: Waduh, IPB University Sebut Teluk Jakarta Paling Banyak Terima Limbah Domestik
Hal itu pun, menjadi pertanyaan besar, bagi khalayak luas dan dunia pendidikan, karena selama Prof Obi, menjadi rektor UTama berhasil membawa perubahan besar juga capaian prestasi. Termasuk membawa UTama menjadi kampus yang diperhitungkan di tanah air, dan menjadi kampus swasta terbaik se-Kota Bandung versi Webometrics (Juli 2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: