Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OPM Tabuh Genderang Perang, Ini Daftar Korban yang Gugur

OPM Tabuh Genderang Perang, Ini Daftar Korban yang Gugur Kredit Foto: (Foto: Okezone)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah mengumumkan perang terhadap TNI dan Polri. Hal itu dilakukan setelah penyerangan Pos Satgas Mupe di Quary Bawah, Nduga, Papua pada Sabtu (26/3) sore dengan menewaskan Lettu Marinir Muhammad Iqbal dan Pratu Anderson. 

Sejak itu, OPM makin percaya diri. OPM lainnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan siap berperang melawan pasukan TNI dan Polri di Papua hingga titik darah penghabisan. Kasum TPNPB-OPM "Mayjend" Terryanus Satto akan bergabung dan menambah kekuatan dengan Kodap XV Ngalum Kupel di Nduga untuk melawan TNI dan Polri. Baca Juga: Bantah Dalangi Kematian Sertu Eka dan Istrinya, TPNPB-OPM: Permainan Pemerintah dan TNI

"Pasukan kami siap merebut kemerdekaan Papua," kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom kepada JPNN.com, beberapa waktu lalu. 

Dia pun dengan tegas menyebutkan saat ini Terryanus Satto telah mempersiapkan pasukan dalam skala besar untuk bergabung di Nduga. "TPNPB-OPM siap berperang di wilayah Ngalum Kupel dengan kekuatan baru," tegasnya. 

Sebelumnya dua personel Korps Marinir TNI AL, yakni Lettu Muhammad Ikbal dan Pratu Wison Anderson Here, tewas dalam insiden penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terhadap Pos Satgas Mupe di Quary Bawah, Nduga, Sabtu (26/3) sore. Selain Lettu Marinir Ikbal dan Pratu Anderson, ada 8 prajurit TNI lainnya yang mengalami luka serius dan kini telah mendapatkan perawatan medis.

Aksi penyerangan kelompok Egianus Kogoya terhadap 35 personel Marinir terjadi pukul 17.50 WIT.  Egianus cs melakukan aksi penyerangan dengan cara membabi buta serta menggunakan pelontar granat jenis GLM.

Praktisi Hukum Aziz Yanuar mengatakan penanganan kelompok OPM selama ini sangat lembek. Hal itu dibuktikan dengan terus berjatuhannya anggota TNI di Papua. Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab itu mengatakan kejadian itu sangat menyedihkan bila tidak segera diusut tuntas.

"Ironis, menyedihkan, harus diberantas sampai tuntas," kata Aziz kepada JPNN.com, Minggu (27/3).

Menurut Aziz, Densus 88 Antiteror Polri seharusnya dikerahkan ke Nduga, Papua. Pasalnya, kata dia, KKB sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai kelompok teroris.

"Harusnya begitu (Densus 88, red) dikerahkan," kata Aziz. (JPNN) Data yang dihimpun JPNN.com, 10 prajurit Marinir yang menjadi korban serangan OPM pimpinan Egianus Kogoya terhadap Pos Satgas Mupe.

Daftar Korban OPM Pimpinan Egianus Kogoya:

  1. Serda Marinir Bayu Pratama luka pada tangan lengan kiri.
  2. Serda Marinir Rendi Febriansah, luka pada paha sebelah kiri dan luka pada bagian perut.
  3. Serda Marinir Ebit Erisman Sikubu, luka lecet pada kedua lengan tangan.
  4. Pratu Marinir Wison Anderson Here, luka pada perut sebelah kiri, kepala sebelah kiri bagian belakang, luka lecet kaki sebelah kiri.
  5. Pratu Marinir Rahmat Sulaman, luka pada bagian belakang kepala.
  6. Pratu Marinir Dicky Sugara luka pada kaki sebelah kiri.
  7. Pratu Marinir Adik Saputra A mengalami Luka pada bagian punggung.
  8. Prada Marinir La Harmin, luka lecet pada lengan sebelah kiri dan paha sebelah kiri.
  9. Prada Marinir Alif Dwi Putra Nugraha, luka pada mata kaki sebelah kanan.
  10. Lettu Marinir Muhammad Iqbal, luka pada bagian lengan atas kanan hancur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: