Cerita Putri Tanjung Hanya Untung Rp15 Ribu Saat Pertama Kali Berbisnis
"Karena kata Bapak, 'kalau kamu rugi, bapak gak mau ikut rugi'. That's how entrepreneur, sih," ujar Putri.
Pada tahun 2014, Putri mulai tergerak untuk membuat Creativepreneur karena ia ingin menjadi pengusaha di bidang kreatif. Putri tak mau hanya mengurus pesta ulang tahun orang-orang, ia ingin memiliki acaranya sendiri. Saat itulah ia membuat acara Creativepreneur yang sponspornya ditolak 20 perusahaan, dan kapasitas pengunjung yang harusnya 1.500 hanya terisi separuhnya.
Putri mengakui momen-momen itu sangat berat untuknya dan sangat menguras mental. Ia bahkan pernah disindir untuk pulang dan meminta uang kepada ayahnya hingga membuatnya down dan sakit hati.
Karena itulah, Putri mengakui bahwa tantangan terbesar di bidang kreatif adalah eksekusi. Karena ide sebaik apapun kalau eksekusinya buruk tidak akan bisa dijual. Putri sendiri mengakui bahwa ia pernah sampai rugi ratusan juta. Namun, sebagai pengusaha, ia sudah memiliki backup plan sehingga tidak mudah down saat hal-hal berjalan tak sesuai harapan.
Saat ini, Putri fokus pada CXO Media di bawah naungan CT Corp untuk membantu perusahaan yang didirikan sang ayah transformasi ke arah digitalisasi. Putri sendiri mengakui bahwa era digitalisasi ini adalah suatu dorongan yang sangat baik karena terkadang kita harus dipaksa untuk melakukan sesuatu.
Saat terjun di CT Corp, Putri membawahi generasi milenial dan generasi yang lebih tua. Namun menurut Putri, kedua generasi ini justru menghasilkan kolaborasi yang sempurna karena bisa menghasilkan dua perspektif yang berbeda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: