Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Momen Kocak Mahasiswa Wajib Militer Rusia Dikirim Berperang dan Dibekali Senapan PD II

Momen Kocak Mahasiswa Wajib Militer Rusia Dikirim Berperang dan Dibekali Senapan PD II Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, London -

Rusia telah mengirim para mahasiswa yang wajib militer untuk berperang di Ukraina. Namun menurut pengakuan enam orang sumber yang diperoleh Reuters, mereka tidak dilatih, dan hanya dibekali senjata dan perbekalan seadanya.

"Kami tidak diajari apa-apa," tulis kepada Reuters melalui aplikasi messenger, sehari setelah melapor untuk bertugas, dia ditempatkan di unit mortir kemudian dikirim ke pertempuran.

Baca Juga: Mengapa Rusia dan Ukraina Kompak Jalani Sistem Wajib Militer? Ini Jawabannya

"Sampai saat itu saya hanya melihat mortir di film. Jelas, saya tidak tahu bagaimana melakukan apa pun dengan mereka," tambahnya.

Dia mengatakan bahwa sebelum dia pergi, unitnya telah diserang berulang kali oleh pasukan Ukraina.

"Ada banyak korban," tulisnya. "Aku benci perang. Aku tidak menginginkannya, terkutuklah. Mengapa mereka mengirimku ke rumah jagal?"

Semua akun yang dikumpulkan oleh Reuters menyebutkan kekurangan pasokan yang akut. Sumber menggambarkan sedikit atau tidak ada air minum yang aman, ransum lapangan untuk satu orang dibagi di antara beberapa, dan unit harus mengais makanan.

"Kami minum air dengan katak mati di dalamnya," kata mahasiswa wajib militer itu.

"Persediaan untuk tentara saat ini adalah bencana," kata sumber yang dekat dengan pemimpin separatis Donetsk, yang berbicara dengan syarat anonim.

Baik Kremlin maupun otoritas separatis tidak menjawab pertanyaan Reuters tentang pasokan dan peralatan untuk wajib militer dari Donbas.

Senjata Perang Dunia II

Sumber yang sama mengatakan beberapa wajib militer dikeluarkan dengan senapan Mosin dari stok cadangan yang berasal dari Perang Dunia Kedua.

Pelajar wajib militer mengatakan dia telah melihat sesama pejuang menggunakan senapan: "Ini seperti kita bertarung dengan senapan Perang Dunia Kedua."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: