Saat Jokowi Umumkan Pemberian BLT, Itu Artinya: 'Pemerintah Kalah Sama Mafia'
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp 300 ribu per tiga bulan yang dijanjikan Presiden Jokowi seharusnya tidak perlu ada.
"Itu artinya pemerintah tidak mampu mengendalikan pasokan dan harga minyak goreng. Pemerintah sudah kalah dengan mafia minyak goreng," kata Jamiluddin kepada Warta Ekonomi.
"Sungguh ironis bila negara kalah dengan mafia minyak goreng. Hal ini belum pernah terjadi selama Indonesia merdeka," tegasnya.
Karena itu, lanjut Jamil, pemerintah harus segera mengungkap penyebab langkah dan mahalnya minyak goreng. Pemerintah harus segera menangkap dan memproses semua pihak yang menyebabkan langkah dan mahalnya minyak goreng.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: