Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PBB Serukan Penyelidikan Independen Pembantaian Warga Sipil di Ukraina

PBB Serukan Penyelidikan Independen Pembantaian Warga Sipil di Ukraina Kredit Foto: Reuters/Carlo Allegri
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan penyelidikan independen atas pembunuhan lebih dari 400 warga sipil di sebuah kota Ukraina, Minggu (3/4/2022). Sebelumnya Jaksa agung Ukraina mengatakan negaranya menemukan 410 jenazah menyusul penarikan pasukan Rusia di kota itu.

"Saya sangat terkejut dengan foto warga sipil yang tewas di Bucha, Ukraina," kata Guterres di Twitter seperti dilansir laman Anadolu Agencies, Senin (4/4/2022).

Baca Juga: Di Jalan Ukraina, Mayat dengan Tangan Terikat dan Luka Peluru di Kepala, Siapa Pelakunya?

"Sangat penting bahwa penyelidikan independen mengarah pada akuntabilitas yang efektif," ujarnya menambahkan.

Sekurangnya 410 warga sipil ditemukan di kota Bucha dekat ibu kota Ukraina, Kiev. Namun Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu membantah bahwa pasukannya membunuh warga sipil saat menarik diri dari kota-kota dekat Kiev.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba meminta organisasi internasional untuk mengirim ahli ke negara itu sesegera mungkin untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia.

Pada Sabtu pekan lalu, seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Mikhail Podolyak mengatakan jasad orang-orang dengan tangan terikat dan ditembak mati oleh pasukan Rusia tergeletak di jalan-jalan di Bucha.

Perang Rusia melawan Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional. Uni Eropa, Amerika Serikat dan Inggris menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.

PBB memperkirakan setidaknya 1.417 warga sipil telah tewas di Ukraina dan 2.038 terluka. Namun angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.

PBB juga telah mencatat lebih dari 4,1 juta warga Ukraina melarikan diri ke negara lain. Sementara jutaan warga lainnya mengungsi di dalam negeri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: