Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geliat Bali Kembali Terasa, Pelaku UMKM Mulai Kebanjiran Berkat

Joger Pabrik Kata Kata memang menjadi salah satu pusat perbelanjaan oleh-oleh rujukan wisatawan, khususnya turis lokal. 

Sejak pariwisata Bali berangsur normal, daerah di sekitar toko Joger Pabrik Kata Kata juga kembali ramai. Seperti terlihat di toko Joger yang berada di Jalan Raya Kuta, Badung. 

Bus-bus pariwisata dan mobil-mobil sewaan wisatawan tampak berjajar rapi di parkiran toko Joger Pabrik Kata Kata ketika membawa rombongan wisatawan dari berbagai daerah.

Banyaknya wisatawan yang berbelanja di toko Joger membuat seputaran Jalan Raya Kuta juga ikut terdampak secara ekonomi. 

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Dorong Lembaga Keuangan Salurkan Kredit kepada Pelaku Sektor Pariwisata & UMKM

Di sepanjang Jalan Raya Kuta kini mulai tampak pedagang kaki lima (PKL) yang ikut menjajakan barang dagangannya. Kebanyakan adalah penjual oleh-oleh, mulai dari baju-baju khas Bali sampai penganan tradisional.

Sebut saja Sandi yang mengaku sudah lama tidak bisa berjualan akibat lapaknya gulung tikar dampak pandemi Covid-19. Sebelumnya, ia berjualan di salah satu tempat parkir bus-bus pariwisata di kawasan Kuta.

"Sementara di sini dulu. Di sini kan yang bikin ramai Joger, tujuan utama orang-orang ke sini. Semua travel ngarahin ke sini. Jadi kita numpang cari makan karena Joger," ungkap Sandi.

Menurut bapak 2 anak itu, para PKL di sekitar toko Joger baru berjualan dalam waktu seminggu terakhir. Sandi mengatakan, mereka memanfaatkan momen keramaian sejak wisatawan mulai banyak kembali datang ke Bali.

"Saya baru beberapa hari jualan di sini. Sambil menunggu tempat, nanti seperti dulu di tempat parkir bus-bus pariwisata. Karena sekarang sudah mendingan banyak turis, dulu pas awal-awal Covid parah sekali kami nggak bisa jualan," kisahnya.

Baca Juga: Menparekraf Bertemu KADIN Bahas Pengembangan Kawasan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia

Hal senada juga disampaikan oleh Ane, seorang ibu paruh bayu asal Banyuwangi yang sudah puluhan tahun menjadi pedagang oleh-oleh baju di Bali. Ia mengaku selama 2 tahun terakhir beberapa kali banting setir berjualan barang lain, namun tak banyak mendapat keuntungan.

Setelah pariwisata Bali mulai dibuka, Ane kembali berdagang baju menyasar wisatawan.

"Ada lah (turis) lokal sekarang, biasanya sama bule jualannya. Gara-gara Corona abis bulenya," kata Ane.

Ane pun mengikuti sejumlah teman sesama pedagang oleh-oleh membuka lapak di sekitaran toko Joger untuk mencari pembeli.

"Soalnya banyak bus pariwisata ke Joger. Saya baru 4 hari jualan di sini. Kami coba cari peruntungan. Lumayan karena Joger, kami juga jadi kecipratan rezeki," sebut Ane.

Bukan hanya pedagang baju saja yang banyak didatangi pembeli. Salah satu PKL yang menjual penganan khas Bali, Dade menyatakan kini sudah bisa bernafas lega sebab dagangannya setiap hari laku dibeli.

"Rame di Joger sini. Saya pindah-pindah awalnya, tapi 2 mingguan coba jualan di sini, lumayan jadi lebih banyak dapat berkatnya," ujar Dade.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: