Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gaya Lama Sudah Tak Berlaku, Ini Rekomendasi INDEF untuk Strategi Baru Lembaga Keuangan Syariah

Gaya Lama Sudah Tak Berlaku, Ini Rekomendasi INDEF untuk Strategi Baru Lembaga Keuangan Syariah Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai cara branding lama yang kerap digunakan oleh lembaga keuangan syariah sudah tidak diminati oleh masyarakat. Sebelumnya, lembaga keuangan syariah sangat mengedepankan nilai-nilai keagamaan, sementara cara ini sudah tak lagi menarik perhatian masyarakat.

Oleh karena itu, perlu adanya rebranding yang lebih mengedepankan nilai-nilai universal dan bisa diterima oleh berbagai kalangan masyarakat. Dengan demikian, ekonomi syariah di Tanah Air dapat menunjukkan performa yang lebih bergairah.

Baca Juga: Penetrasi Asuransi Syariah di Indonesia Masih Minim, Maruf Minta Hal ini Dilakukan..

"Perlu rebranding, jadi tidak melulu agama karena ternyata tidak laku di Indonesia walaupun kita negara muslim terbesar di dunia," kata Fauziah Rizki Yuniarti, peneliti INDEF, dalam webinar INDEF, Selasa (5/4/2022).

Menurut Fauziah, nilai-nilai yang kini lebih perlu untuk dikedepankan oleh lembaga keuangan syariah adalah nilai keadilan, kesejahteraan, dan mengurangi kemiskinan. "Harus di-rebranding ke arah seperti itu," pungkasnya.

Di sisi lain, ia menilai lembaga keuangan syariah perlu melakukan digitalisasi ekosistem. Misalnya, dengan berkolaborasi bersama e-commerce atau melakukan pelatihan digital.

Kolaborasi dengan lembaga keuangan syariah lain juga menjadi cara yang dapat ditempuh menurutnya, seperti antara perbankan dengan peer to peer (P2P) lending.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) menyatakan telah memiliki upaya untuk mendukung peningkatan akses pasar bagi UMKM bertransformasi digital.

BSI bekerja sama dengan salah satu e-commerce untuk memberdayakan UMKM agar go digital. BSI sendiri menargetkan akan ada 1.000 UMKM yang go digital. Sementara itu, hingga sejauh ini tingkat realisasinya telah mencapai 600 UMKM.

"Kita membantu teman-teman UMKM dari berjualan secara offline. Kemudian kita bantu menjadi online di platform e-commerce," ungkap Kokok Alun Akbar, Direktur Retail Banking BSI.

Baca Juga: Perbankan Syariah Tetap Tumbuh Positif di Tengah Pandemi, INDEF: Beneran Kebal Corona Atau...

Alun mengaku BSI juga memiliki program pendampingan dan pelatihan bagi UMKM melalui UMKM Center Manajemen, Keuangan, Produksi, dan sebagainya. Selain itu, BSI juga bermitra dengan UMKM melalui program BSI Smart Agen. Program ini memungkinkan UMKM memberikan layanan perbankan seperti tarik, setor, transfer, pembelian pulsa, dan sebagainya guna menambah pendapatan UMKM.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: