Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jualan Senjata Rusia di Asia Tenggara Gacor hingga Tembus 10 Miliar Dolar, Terkuak Alasannya

Jualan Senjata Rusia di Asia Tenggara Gacor hingga Tembus 10 Miliar Dolar, Terkuak Alasannya Rusia | Kredit Foto: Instagram/Russian Army

AS kemungkinan bisa berbuat lebih banyak. Pada 2017, negara itu memperkenalkan undang-undang melawan musuh Amerika melalui sanksi (CAATSA), yang dapat mengancam penjatuhan sanksi terhadap pemerintah asing yang membeli senjata dari Rusia.

Namun, negara-negara seperti Indonesia dan Vietnam, serta India, mendapat keringanan dari Washington dengan syarat mereka mengurangi ketergantungan peralatan militer pada Rusia.

Indonesia sedang merundingkan pembelian pesawat tempur Su-35 buatan Rusia, tetapi ancaman sanksi CAATSA membuat pemerintahnya berpikir ulang dan akhirnya pada Februari lalu menandatangani kesepakatan $8,1 miliar (Rp116,3 triliun) dengan Prancis untuk pembelian jet Rafale.

Meski demikian, Indonesia tidak memutuskan hubungan militernya dengan Rusia.

Senjata Rusia umumnya dipandang lebih terjangkau. Bahkan jika ada penghentian perlahan, militer Asia Tenggara yang sudah bergantung pada peralatan Rusia pada titik tertentu perlu membeli suku cadang atau peningkatan perangkat keras.

Namun, karena bank-bank besar Rusia telah dikeluarkan dari jaringan pembayaran global SWIFT, akan sulit bagi kedua belah pihak untuk menyelesaikan pembayaran.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: