Ketua DPR Sambangi Taiwan, China Tak Segan Layangkan Peringatan Keras
China pada Kamis (7/4/2022) memperingatkan akan mengambil tindakan tegas jika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. Menurut Beijing kunjungan semacam itu akan sangat berdampak pada hubungan China-AS, menyusul laporan media dia akan pergi minggu depan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan bahwa Beijing dengan tegas menentang semua bentuk interaksi resmi antara AS dan Taiwan. Washington harus membatalkan perjalanan tersebut.
Baca Juga: Bunyi Peringatan China Keras, Kanada Nyatakan Siap Kembali ke Jalan yang Benar
“Jika Amerika Serikat bersikeras memiliki caranya sendiri, China akan mengambil tindakan tegas sebagai tanggapan untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan keutuhan wilayah. Segala kemungkinan konsekuensi yang timbul dari ini sepenuhnya akan ditanggung oleh pihak AS,” kata Zhao, dilansir Reuters.
China menganggap Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri dan subjek tersebut merupakan sumber gesekan yang konstan antara Beijing dan Washington, terutama mengingat dukungan militer dan politik AS yang kuat untuk pulau itu.
Kemungkinan kunjungan tersebut belum dikonfirmasi oleh kantor Pelosi atau pemerintah Taiwan, tetapi beberapa media Jepang dan Taiwan melaporkan hal itu akan terjadi setelah dia mengunjungi Jepang akhir pekan ini.
Di Taipei, juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou hanya akan mengatakan bahwa mengundang pejabat dan pejabat AS selalu menjadi "bagian penting" dari pekerjaan kementerian, dan akan mengumumkan setiap kunjungan resmi pada waktu yang tepat.
Sebelumnya pada Minggu (3/4/2022) menandai peringatan ke-43 Amerika Serikat menandatangani Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang memandu hubungan tanpa adanya hubungan diplomatik formal dan mengabadikan komitmen AS untuk memberi Taiwan sarana untuk mempertahankan diri.
Terakhir kali seorang ketua DPR mengunjungi Taiwan adalah pada tahun 1997, ketika Newt Gingrich bertemu dengan Presiden Lee Teng-hui saat itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto