Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keluarkan Laporan Terbaru, Kaspersky Temukan Rincian 2 Insiden Siber Oleh Grup Ransomware BlackCat

Keluarkan Laporan Terbaru, Kaspersky Temukan Rincian 2 Insiden Siber Oleh Grup Ransomware BlackCat Kredit Foto: Kaspersky

Para peneliti Kaspersky menyimpulkan bahwa aktor tersebut mengeksploitasi risiko aset bersama di seluruh sumber daya cloud. Selain itu, dalam hal ini, grup juga mengirimkan file batch Mimikatz bersama dengan executable dan utilitas pemulihan kata sandi jaringan Nirsoft. Insiden serupa terjadi pada tahun 2019 ketika REvil, pendahulu aktivitas BlackMatter, muncul untuk menembus layanan cloud yang mendukung sejumlah besar kantor dokter gigi di Amerika Serikat. Kemungkinan besar BlackCat juga telah mengadopsi beberapa taktik lama ini.

Kasus kedua melibatkan perusahaan minyak, gas, pertambangan dan konstruksi di Amerika Selatan dan mengungkapkan hubungan antara aktivitas ransomware BlackCat dan BlackMatter. Afiliasi di balik serangan ransomware ini tidak hanya berupaya mengirimkan ransomware BlackCat dalam jaringan yang ditargetkan, tetapi juga mendahului pengiriman ransomware dengan instalasi yang dimodifikasi utilitas exfiltrasi kustom, yang disebut 'Fendr'. Utilitas ini juga dikenal sebagai ExMatter, sebelumnya telah digunakan secara eksklusif sebagai bagian dari aktivitas ransomware BlackMatter.

Baca Juga: Investor Kripto Harus Tau! Ini Kata Kaspersky Soal Lazarus yang Bisa Mencuri Asetmu!

“Setelah grup REvil dan BlackMatter menutup operasi, tidak perlu menunggu lama hingga grup ransomware lain mengambil alih ceruk pasar mereka. Pengetahuan tentang pengembangan malware, contoh baru yang ditulis dari awal dalam bahasa pemrograman yang tidak biasa, dan pengalaman dalam memelihara infrastruktur, telah mengubah grup BlackCat menjadi pemain utama di pasar ransomware," ujar Dmitry.

Dengan menganalisis insiden besar ini, ia mengatakan akan menyoroti fitur, alat, dan teknik utama yang digunakan oleh BlackCat saat menembus jaringan targetnya.

"Pengetahuan ini membantu kami menjaga keamanan dan perlindungan pengguna baik dari ancaman yang dikenal maupun tidak dikenal. Kami mendesak komunitas keamanan siber untuk bergabung dan bekerja sama melawan kelompok penjahat siber baru untuk masa depan yang lebih aman,” tutupnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: