Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal TNI (purn) Wiranto mengomentari soal wacana mahasiswa yang mau melakukan aksi besar-besaran. Meski klaim tidak melarang, namun Wiranto menilai lebih baik berbicara di dalam ruangannya.
Hal tersebut disampaikan Wiranto usai menerima Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara di kantornya, Jumat (8/4/2022).
Baca Juga: Jokowi Diberi Waktu 3 x 24 Jam, Kalau Tidak Mahasiswa Akan Lakukan Ini
"Ketimbang panas-panas di jalan lebih baik kita bicara di ruangan yang adem, ngomong bicara kira-kira bagaimana sih tapi pasti pemerintah akan mendengarkan pasti itu, ya, tidak mungkin tidak mendengarkan," kata Wiranto.
Karena bertepatan dengan bulan Ramadan, Wiranto menganggap alangkah baiknya lebih baik dikomunikasikan dengan baik. Kendati demikian, Wiranto menerangkan kalau tidak ada yang melarang demonstrasi. Hanya saja ia menekankan bahwa lebih baik segala aspirasi lebih baik untuk berkomunikasi.
"Tentang sesuatu yang tidak mungkin terjadi dan sudah dijawab bahwa yang menjadi tuntutan itu tidak mungkin terjadi untuk apa demo bukan melarang tapi kan kita berkomunikasi."
Sebelumnya, AMI telah menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2022) lalu. Adapun tuntutan aksi massa adalah menolak penundaan pemilu dan isu Jokowi tiga periode.
Baca Juga: Jokowi Diberi Waktu 3 x 24 Jam, Kalau Tidak Mahasiswa Akan Lakukan Ini
Perwakilan AMI, Bayu Satria Utomo mengatakan, penolakan penundaan Pemilu -- juga perpanjangan masa jabatan Presiden -- perlu disikapi. Tentunya, oleh Joko Widodo (Jokowi) selaku orang nomor satu di Indonesia.
"Penolakan terhadap penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden perlu disikapi langsung oleh Presiden sebagai pejabat tertinggi negara," kata Bayu saat dikonfirmasi, Senin (4/4/2022) hari ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
Tag Terkait: