Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jagoannya Diteriaki Presiden, Pendukung Anies Baswedan Bandingkan dengan Ganjar: Dapat 'Save Wadas'

Jagoannya Diteriaki Presiden, Pendukung Anies Baswedan Bandingkan dengan Ganjar: Dapat 'Save Wadas' Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan bersyukur bisa kembali ke kampus UGM. Gubernur DKI Jakarta itu hadir dalam tarawih Ramadan di Masjid Kampus UGM. Ia didapuk membawakan ceramah.

Anies yang merupakan jebolan Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1989 menyebut salah satu pesan utama yang didapat ketika kuliah di UGM adalah tentang keadilan.

Baca Juga: Curhat "Tak Ada Perpanjangan Masa Jabatan", Anies Baswedan Disambut Tepuk Tangan Jemaah

"UGM mendidik kita untuk bicara tentang pentingnya menjaga keadilan. Inilah yang menjadi bekal ketika menghadapi tantangan-tantangan perkotaan termasuk di Jakarta," ungkap Anies di Instagram, dikutip pada Sabtu (9/4/2022).

Yang paling mencuri perhatian adalah teriakan "Anies Presiden" yang menggema dari barisan jemaah. Ketua Umum Pimpinan Pusat Jaringan Nasional Mileanies, Muhammad Ramli Rahim beranggapan seruan "Anies Presiden" adalah kata yang membuncah dari jemaah Masjid Kampus UGM dan di Masjid Jogokariyan Yogyakarta yang seolah tak sabar ingin segera dipimpin oleh Anies Rasyid Baswedan yang saat ini masih memimpin DKI Jakarta.

Menurutnya, jemaah begitu antusias menyambut kehadiran Anies yang sesungguhnya sedang pulang kampung dan pulang kampus. "Rebutan foto dan rebutan mengambil gambar meskipun dari smartphone sederhana tampak terlihat jelas semangat jemaah mendekati Anies," tutur Ramli saat dihubungi fajar.co.id.

Abdul Wahab, salah satu pembina Mileanies Pusat yang hadir langsung di Masjid UGM menyampaikan dirinya ikut kejebak karena posisi duduknya dekat dengan mimbar.

"Pak Anies lihat saya terus tangannya diarahkan ke saya terus berjabat tangan. Karena kedorong dengan massa, saya ikut kedorong keluar maka di luar saya dirangkul terus diajak Selfi, beliau ngajak ketemuan besok dengan Kyai-kyai di jogja," kata Ramli menirukan kesaksian koleganya.

Jemaah bentangkan spanduk "Save Wadas" saat Ganjar Pranowo ceramah di Masjid UGM

Padahal, kata Ramli, sehari sebelumnya alumni UGM lainnya yang oleh lembaga survei selalu ditempatkan di atas posisi Anies dalam survei mereka tak mendapatkan sambutan seperti sambutan terhadap Anies. Ganjar Pranowo malah mendapatkan hadiah spanduk "Save Wadas".

"Perbedaan sambutan terhadap Anies dan Ganjar sudah mulai terlihat di banyak tempat dan ini bisa membuat lembaga survei yang mempermainkan data akan malu sendiri nantinya," tegasnya.

Ia menambahkan, relawan Anies betul-betul tumbuh secara alami. Jaringan Nasional Mileanies bahkan kesulitan menerima permintaan rencana deklarasi di berbagai kabupaten/kota di Indonesia. Dalam sebulan ini saja, ada 12 kabupaten kota yang akan mendeklarasikan dukungan mereka bagi Anies Rasyid Baswedan untuk Presiden 2024.

"Apa yang terjadi di Yogya semalam dan subuh hari adalah gambaran dukungan terbuka bagi Anies Baswedan yang sukses membangun Ibu Kota Jakarta. Seperti dalam pemaparannya, cara berpikir, bertindak, dan mengambil kebijakan memang berbeda dengan pimpinan daerah lainnya di Indonesia," papar Ramli.

Dia menyebut, masalah dituntaskan secara komprehensif dengan mendahulukan apa yang harus didahulukan, mengubah mindset warga, bahkan mengubah perilaku warga, menghadirkan keadilan dan kesetaraan bagi semua.

"Anies berani berhadapan dengan siapapun meskipun tekanannya sangat kuat. Berpegang pada aturan sehingga tak salah dalam melangkah. Seluruh dilakukan dalam senyap meskipun dalam tekanan para buzzer dan menjadi karya seperti tiba-tiba jadi," katanya.

"Anies sukses mengubah transportasi Jakarta, membangun kebanggan Indonesia dengan menghadirkan Jakarta International Stadium (JIS), mengubah Taman Ismail Marzuki, menghadirkan persatuan antar umat beragama dan mengurangi banjir Jakarta dan masih banyak lagi yang lainnya," bebernya lagi.

"Karena itu, teriakan 'Presiden Anies' atau 'Anies Presiden' yang menggema di Yogyakarta adalah ganjaran atas sukses Anies membangun Ibu kota tercinta," pungkas Ramli Rahim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: