Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dicibir, Ada yang Membela Aksi Mahasiswa: Gak Ada yang Telat Bela Penderitaan Rakyat

Dicibir, Ada yang Membela Aksi Mahasiswa: Gak Ada yang Telat Bela Penderitaan Rakyat Kredit Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menyanggah pendapat yang menyebut bahwa aksi Mahasiswa 11 April adalah respons yang telat untuk mengoreksi pemerintah.

"Tidak benar demo mahasiswa dinilai sudah telat dalam merspon penderitaan rakyat. Hal itu dapat dilihat dari beberapa hal," katanya kepada Warta Ekonomi.

Pertama, harga minyak goreng hingga saat ini masih tetap tinggi. Ini artinya, pemerintah tidak mampu mengendalikan harga minyak goreng.

"BLT sebesar Rp 300 ribu untuk tiga bulan bukanlah solusi dalam mengatasi melonjaknya harga minyak goreng. Kebijakan tersebut hanya menyenangkan masyarakat dalam jangka pendek. Jadi, tidak terapi yang diambil pemerintah tidak sesuai dengan penyebab penyakitnya," terangnya.

Dua, harga kebutuhan bahan pokok pada umumnya melonjak. Kenaikan harga bahan pokok tersebut sangat memukul masyarakat mengingat rendahnya daya beli saat ini.

"Ketidakmampuan pemerintah menstabilkan harga bahan pokok tentu membuat kehidupan masyarakat semakin berat. Hal itu tentunya menjadi keprihatinan masyarakat yang selayaknya direspon oleh mahasiswa," teragnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: