Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertemuan Bilateral Menlu RI dengan Menlu Kanada. Apa Saja yang Dibahas?

Pertemuan Bilateral Menlu RI dengan Menlu Kanada. Apa Saja yang Dibahas? Kredit Foto: Kementerian Luar Negeri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam pertemuan bilateralnya dengan Menlu Kanada Melanie Joly mengangkat beberapa isu hubungan bilateral dan masalah internasional yang menjadi perhatian kedua negara tersebut.

"Pada hubungan bilateral, saya memfokuskan pembahasan pada kerja sama ekonomi. Kami menyambut baik peningkatan perdagangan bilateral bahkan di tengah pandemi seperti sekarang ini," ujar Retno dalam pertemuan bilateral antara Menlu RI dengan Menlu Kanada, pada Senin (11/4/2022).

Baca Juga: Kunjungi Kadin, Menlu Panama Tawarkan Indonesia Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

Menurut paparan Retno, Perdagangan Indonesia dengan Kanada meningkat hampir 30% pada tahun 2021 dan mencapai US$3,12 miliar. "Untuk lebih memperkuat perdagangan bilateral, kami telah memulai putaran pertama negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) bulan lalu. Kami sepakat untuk mengintensifkan negosiasi yang akan diselesaikan dalam kerangka waktu yang jelas," kata Menlu RI.

Sementara itu, pada investasi, angka di tahun 2021 sedikit meningkat hampir 4%. Kanada menginvestasikan dalam sejumlah proyek infrastruktur, termasuk pengembangan Jalan Tol Cikopo- Palimanan (Cipali) dan proyek infrastruktur untuk Pelabuhan Gresik yang diharapkan sudah bisa beroperasi tahun depan.

Lebih lanjut, Retno juga mengantakan, untuk melanjutkan sinergi tersebut, kerja sama dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA) dalam energi terbarukan dan infrastruktur hijau akan sebagian besar disambut.

Sementara, untuk ekstraksi elemen tanah jarang, Retno menyebut ia bersama Menlu Kanada mendukung prospektif diskusi antara PT Timah dan Canada Rare Earth Corporation untuk membuat usaha patungan.

Kemudian, pada transisi energi, Menlu Retno bersama Menlu Joly juga berkomitmen untuk mempercepat energi transisi menuju kemajuan menuju emisi nol bersih.

"Dalam hal ini, kami sepakat untuk mempromosikan kerja sama dalam transisi ke sumber energi yang lebih bersih, termasuk teknologi sel bahan bakar hidrogen dan pengembangan strategi hidrogen hijau, serta kemitraan potensial antara Carbon Engineering Limited dan PT. Pertamina pada karbon penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan (CCUS)," ujar Menlu Retno.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: