Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ade Armando Dikeroyok Massa Demo, Budiman Sudjatmiko: Apa Perasaan Para Pengeroyok?

Ade Armando Dikeroyok Massa Demo, Budiman Sudjatmiko: Apa Perasaan Para Pengeroyok? Kredit Foto: Instagram/Budiman Sudjatmiko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko ikut bereaksi atas pemukulan Ade Armando saat demo mahasiswa di depan DPR RI, Senin (11/4/2022). Budiman mengaku tak habis pikir dengan pelaku pengeroyokan tersebut. Kata dia, aksi kekerasan bukanlah hal untuk dibanggakan.

"Apa ya perasaan para pengeroyok bung Ade Armando atau siapapun yg pernah mengeroyok seseorang yang tak berdaya? Merasa gagah? Masa sih? Merasa suci? Yang bener? Keberanian mengeroyok itu bukan keberanian," katanya melalui Twitter pribadinya, Senin (11/4/2022).

Baca Juga: Ade Armando Dikeroyok Sampai Babak Belur, Moeldoko: Orang Indonesia Sudah Bisa....

Lanjutnya, Budiman penasaran dengan sikap pelaku apa yang akan diceritakan kepada keluarganya kejadian sebenarnya atau malah mengelak dan mengaku bahwa mereka berusaha menolong Ade Armando.

"Saat pengeroyok-pengeroyok itu pulang ke rumah masing-masing, kira-kira apa yang akan mereka ceritakan ke keluarga dan tetangga-tetangga? Bahwa mereka bangga ikut mengeroyok atau membual bahwa mereka berusaha menyelamatkan korban? Bukankah kedua versi itu sama-sama bullshit? Coba kasih saya bocoran," urainya.

"Tiap orang punya ukuran-ukuran berbeda. Saya punya ukuran sendiri dan saya pastikan saya enggak nyaman jika diri harus diukur dalam ukuran pengeroyok. Tapi siapa tahu ada orang-orang yang merasa ukuran bajunya sebagai pengeroyok itu membuatnya nyaman. Ceritain dong," lanjutnya.

Baca Juga: Klaim Kantongi Nama Pelaku Pemukulan Ade Armando, Kapolda Metro Jaya Nggak Main-main, Simak!

Dirinya kemudian menceritakan pengalaman saat di penjara. Perbedaan orang yang membunuh dan mengeroyok. Budiman mengungkapkan orang yang membunuh terkesan tanpa rasa malu saat menceritakan kasusnya. Sementara orang yang mengeroyok hambar dan malu-malu.

"Saat di penjara Salemba dan Cipinang, saya jumpa orang-orang yg dipidana karena membunuh. Ada yang sendirian membunuh dan ada yang keroyokan membunuh. Saat kuajak ngobrol, si pembunuh sendirian bercerita tanpa rasa malu (meskipun menyesal). Pengeroyok? Hambar dan malu-malu," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: