Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian PUPR Targetkan Pembangunan 61 Bendungan hingga 2024 dengan Potensi Irigasi Premium

Kementerian PUPR Targetkan Pembangunan 61 Bendungan hingga 2024 dengan Potensi Irigasi Premium Kredit Foto: PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian PUPR berkomitmen menyelesaikan pembangunan 61 bendungan pada periode 2014-2024, di mana hingga 2021 telah selesai 29 bendungan dan sisanya 32 bendungan dalam masa konstruksi (on going).

Dari 61 bendungan tersebut, sebanyak 52 bendungan dengan total kapasitas tampung 3.734,09 juta m3 memiliki potensi pemanfaatan untuk layanan irigasi tersebar di 71 Daerah Irigasi (DI) yang terdiri dari 16 DI bersumber dari bendungan selesai dan 55 DI dari bendungan on going.

Baca Juga: PUPR: Rehabilitasi Dua Pasar Rakyat di Jawa Tengah dengan Total Anggaran Rp97,5 Miliar Rampung

Dengan selesainya pembangunan 52 bendungan berpotensi untuk layanan irigasi tersebut, diharapkan akan meningkatkan luas lahan irigasi yang mendapatkan jaminan air dari bendungan. Total target pemanfaatan bendungan untuk irigasi berdasarkan data desain bendungan seluas 385.646 hektare.

Pada 2014, lahan irigasi yang mendapat suplai air bersumber dari bendungan baru 10,66% atau seluas 761,542 hektare dari total luas irigasi potensi sebesar 7,145 juta hektare (sesuai Peraturan Menteri PUPR No 14/PRT/M/2015). Nantinya, setelah 52 bendungan selesai pada 2024 diharapkan meningkat menjadi 17,43% atau seluas 1,245 juta hektare.

Diharapkan dengan adanya pembangunan bendungan yang diikuti dengan irigasi premium dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Indonesia. Petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dapat terpenuhi melalui air irigasi yang berkelanjutan sehingga intensitas tanam dari semula 137% menuju 254% dengan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan akan meningkatkan kapasitas tampungan air sehingga kontinuitas suplai air ke sawah terjaga.

"Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Menteri Basuki dalam keterangannya, Senin (11/4/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: