Putin Bilang Presiden Belarusia Serahkan Dokumen yang Ungkap Hoaks Pembantaian Bucha
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa mitranya dari Belarusia Alexander Lukashenko memberinya dokumen yang mengungkap pemalsuan Bucha.
Dokumen-dokumen yang dimaksud, jelas Putin, menjelaskan "siapa dan bagaimana tiba di Bucha, dan menggunakan jenis transportasi apa" untuk "mengatur kondisi" untuk melancarkan provokasi.
Baca Juga: China Sahabat Rusia, tapi Minta Pembantaian di Bucha Diusut Tuntas
Menurut Putin, provokasi Bucha mirip dengan klaim yang dibuat terkait dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah.
“Saya sering berbicara dengan rekan-rekan dari negara-negara Barat. Dan ketika mereka mengatakan 'Bucha' kepada saya, saya bertanya, apakah Anda pernah ke Raqqa? Apakah Anda melihat bagaimana kota Suriah ini hancur total, sampai ke dasar, oleh pesawat Amerika? ? Dan di sana, memang, mayat-mayat itu tergeletak dan membusuk di reruntuhan selama berbulan-bulan. Tidak ada yang peduli, bahkan tidak ada yang memperhatikan," kata Putin, dikutip laman Sputnik News.
Provokasi Bucha telah dikutuk oleh Rusia sebagai kepalsuan "keterlaluan" yang dibuat semata-mata dengan tujuan memfitnah Moskow. Menurut Rusia, kronologi tuduhan Ukraina tentang pembunuhan massal warga sipil oleh pasukan Rusia tidak sama dengan waktu ketika pasukan benar-benar meninggalkan kota di wilayah Kiev.
Moskow menegaskan bahwa pasukan Ukraina menembaki Bucha setelah penarikan Rusia dengan roket dan tembakan tank.
Presiden Rusia juga mengatakan bahwa Kiev telah mundur dari kesepakatan yang dibuat di Istanbul, yang menyebabkan pembicaraan menemui jalan buntu. Dia mengutuk inkonsistensi Kiev selama negosiasi, dengan mengatakan bahwa itu memperumit proses perdamaian.
Sampai kesepakatan akhir yang dapat diterima semua pihak tercapai, lanjut Putin, operasi militer khusus akan berlangsung sampai semua tujuan tercapai.
Berbicara tentang operasi militer khusus di Ukraina, Putin menyatakan terima kasih kepada tentara Rusia yang mengambil bagian di dalamnya dan mengatakan bahwa tidak ada yang harus disembunyikan dalam liputan operasi, tetapi pekerjaan harus diliput secara "objektif".
Presiden Rusia juga menggarisbawahi bahwa Moskow bertujuan untuk mencapai semua tujuan operasi militer sambil juga mempertahankan kerugian yang minimal. Untuk melakukan itu, Rusia akan bertindak "tenang" dan sesuai dengan rencana awalnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: