Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Idul Fitri, IKAPPI Wanti-wanti Pemerintah Waspada Lonjakan Harga Bahan Pokok

Jelang Idul Fitri, IKAPPI Wanti-wanti Pemerintah Waspada Lonjakan Harga Bahan Pokok Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) mengingatkan akan ada tahapan kenaikan permintaan yang berimbas naiknya harga bahan pokok dalam waktu dekat menjelang hari raya Idul Fitri.

“Kita harus bersyukur bahwa kemarin kita telah melewati fase pertama bulan Ramadhan. Dalam fase ini terlihat jelas bahwa kenaikan harga pangan pokok sangat terlihat dan hampir tidak terkendali,” ujar Wasekjend Bidang Pembinaan & Pendidikan Pedagang Pasar DPP IKAPPI Choirul Furqon dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (15/4/2022).

Baca Juga: Tanggapi Soal Anggota DPR Diduga Nonton Video Tak Senonoh, PDIP: Dia Malu, Menangis Terisak-isak

Furqon menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang menjalani fase kedua sampai 3 hari menjelang Idulfitri dimana pada masa transisi ini akan terjadi penurunan permintaan di waktu pertengahan Ramadan. 

Menurutnya, setelah fase ini harga pangan akan mengalami lonjakan tinggi di penghujung Ramadan menuju Hari Raya Idulfitri.

"Kita harus sadar bahwa saat ini sedang memasuki fase dingin harga komoditas pangan. Namun jangan dilupakan bahwa menjelang Idulfitri masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan bahwa pedagang dan masyarakat mempersiapkan beragam macam hidangan, hal ini menjadikan munculnya permintaan yang tinggi dan lonjakan harga akan terjadi," ujarnya.

Furqon menyebut,  bahwa fluktuasi harga ini wajar, namun harus tetap diwaspadai. Menurutnya Fluktuasi harga ini sangat wajar karena berkaitan dengan proses supply and demand. Namun pemerintah juga harus sadar, fase setiap tahun ini harus selalu diwaspadai.

"Maka pemerintah harus mempersiapkan ketersediaan bahan pangan yang saat ini stoknya minim. Jangan sampai nanti terlupakan dan menjadikan adanya kelangkaan barang, itu akan membuat harga terbang,” ungkapnya.

Selain itu, Furqon juga memberikan  sorotan terhadap data pangan di Indonesia. Saat ini data pangan nasional kita dapat dikatakan masih semrawut atau tidak satu pintu.

Baca Juga: Pantau Stok Bahan Pokok, Kementan Turun Langsung Ke Lapangan

"Padahal, ketahanan pangan ini adalah isu prioritas nasional, apabila data masih belum terpusat tentu akan kesusahan untuk pengambilan kebijakan,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: