Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Bernasib Seperti Rusia Vs Ukraina,China dan Vietnam Sepakat Lawan Provokasi...

Cegah Bernasib Seperti Rusia Vs Ukraina,China dan Vietnam Sepakat Lawan Provokasi... Kredit Foto: Reuters/Shubing Wang
Warta Ekonomi, Beijing -

Ogah terjebak konflik seperti Rusia dan Ukraina, China dan Vietnam sepakat mempererat hubungan bilateral. Kedua negara komunis ini sepakat bersatu melawan provokasi Amerika Serikat (AS).

Kedua negara sosialis itu menyebut konflik Rusia Vs Ukraina harus menjadi pelajaran berharga di kawasan. Sebagaimana diketahui, Rusia dan Ukraina adalah tetangga dekat. Akibat diprovokasi pihak luar, kedua negara serumpun itu tenggelam dalam perang.

Baca Juga: Kepulauan Solomon dan China Makin Lengket, Australia Juga Ikut Gerah dan Kirim Gertakan

“Masalah Ukraina membuat negara-negara Asia menyadari bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas sangat berharga. Terlibat dalam konfrontasi kelompok akan menyebabkan risiko tanpa akhir,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi kepada Menlu Vietnam Bui Thanh Son, dalam percakapan telepon, Kamis (14/4/2022), dilansir South China Morning Post.

Lebih lanjut, Wang Yi mengatakan, krisis Ukraina adalah saat yang penting bagi kedua negara, agar dapat berkontribusi bagi perdamaian regional dalam menghadapi kerusakan yang disebabkan strategi Indo Pasifik AS.

China berada di bawah tekanan AS dan Eropa karena menahan diri untuk tidak menyebut invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai 24 Februari lalu sebagai perang.

Sebaliknya, China memahami kekhawatiran keamanan Rusia, dan menuduh AS dan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) sebagai pihak yang memicu konflik di kedua negara itu.

Tak ingin tragedi Rusia Vs Ukraina terulang, China mendorong Vietnam untuk memainkan peran konstruktif dalam memelihara stabilitas di kawasan Laut China Selatan (LCS) dalam jangka panjang. Sebagai bukti kemitraan kuat, kedua negara itu sepakat akan melawan upaya destabilisasi AS yang terus menabur perselisihan.

Pembicaraan keduanya menandai 20 tahun penandatanganan Declaration on the Conduct (DOC). DOC mendorong disepakatinya tata perilaku atau Code of Conduct (COC) di Laut China Selatan.

“Kita harus mengambil kesempatan ini untuk mencapai kesepakatan awal COC guna memberikan jaminan yang lebih kokoh bagi perdamaian dan stabilitas jangka panjang di Laut China Selatan,” kata Wang dilansir Global Times.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: