Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Instagram Selalu Blokir Postingan Palestina di Akun Bella Hadid

Ketika Instagram Selalu Blokir Postingan Palestina di Akun Bella Hadid Kredit Foto: Twitter/ALQadiPAL
Warta Ekonomi, Washington -

Supermodel Palestina-Amerika, Bella Hadid mengatakan, akun Instagramnya selalu diblokir setiap kali dia mengunggah sesuatu tentang Palestina. Bella Hadid dan saudara perempuannya, Gigi Hadid merupakan supermodel yang sangat terang-terangan menunjukkan dukungannya bagi Palestina.

"Instagram telah menonaktifkan (akun) saya ketika mengunggah sesuatu tentang Palestina. Ketika saya mengunggah tentang Palestina, saya langsung mendapatkan larangan. Padahal hampir 1 juta lebih orang yang melihat cerita dan unggahan saya," ujar Bella Hadid, dilansir Anadolu Agency, Senin (18/4/2022).

Baca Juga: Erdogan Kecam Israel karena Serang Jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa

Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina sejak pasukan Israel menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa pada Jumat (15/4/2022). Bentrokan ini melukai ratusan orang.

Kemudian pada Ahad (17/4/2022) lebih dari 700 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi yang ketat untuk merayakan liburan Paskah Yahudi selama seminggu, yang dimulai pada Jumat. Hal ini memicu bentrokan yang menyebabkan 17 warga Palestina terluka.

Di dalam kompleks Al-Aqsa, terdapat masjid yang menjadi situs tersuci ketiga dalam Islam. Sementara itu, di kompleks tersebut juga terdapat tempat paling suci bagi orang Yahudi, yang disebut sebagai Temple Mount.  

Tahun ini hari raya umat Islam, Kristen, dan Yahudi saling bersinggungan. Umat Islam menjalankan puasa Ramadhan. Sementara umat Yahudi dan Kristen merayakan Paskah. Masing-masing jamaah berbondong-bondong hadir di situs suci mereka untuk beribadah, setelah pembatasan Covid-19 dicabut.

“Apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa adalah eskalasi yang berbahaya, akibatnya ditanggung oleh pemerintah Israel saja,” kata juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rdeneh.

Polisi mengatakan, mereka memasuki kompleks Al-Aqsa untuk memfasilitasi kunjungan rutin orang Yahudi ke tempat suci. Mereka mengatakan, warga Palestina telah menimbun batu dan mendirikan penghalang untuk mengantisipasi kekerasan.

"Penting untuk memastikan kebebasan beribadah, tetapi kami tidak akan berkompromi ketika kekerasan dan teror terjadi," ujar menteri Israel yang bertanggung jawab atas polisi, Omer Barlev.

Polisi mengusir warga Palestina dari lapangan terbuka yang luas di luar masjid pada Ahad pagi. Sementara puluhan warga Palestina tetap berada di dalam masjid sambil meneriakkan “Allahuakbar”. Video yang dirilis polisi menunjukkan sekelompok kecil pemuda melemparkan batu, serta kembang api ditembakkan dari dalam masjid.

Warga Palestina melaporkan bentrokan singkat dengan polisi Israel di luar kompleks Al-Aqsa. Sementara polisi mengatakan, warga Palestina telah melemparkan batu ke bus di luar Kota Tua.  Paramedis mengatakan, lima orang yang naik bus menerima perawatan karena mengalami luka ringan dalam serangan itu.

Baca Juga: Pendirian Negara Palestina dengan Ibu Kota Yerusalem Solusi Satu-satunya Konflik Israel

Polisi merilis video yang menunjukkan kerumunan pemuda melempari bus yang lewat dengan batu di luar Kota Tua.  Video lain dari polisi, yang diambil di dalam salah satu bus, menunjukkan keluarga Yahudi duduk di lantai kendaraan saat melanjutkan perjalanan.

Layanan medis Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, 17 warga Palestina terluka, termasuk lima orang yang dirawat di rumah sakit. Polisi Israel menangkap sembilan warga Palestina. Pada tengah hari, saksi mata mengatakan polisi telah pergi dari kompleks Al-Aqsa.

Yordania, yang merupakan penjaga situs suci, mengutuk tindakan Israel. Yordania mengatakan, tindakan itu merusak semua upaya yang dilakukan untuk menjaga ketenangan komprehensif dan mencegah eskalasi kekerasan yang mengancam keamanan serta perdamaian.

Di bawah pemahaman lama, orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi Temple Mount tetapi dilarang berdoa di tempat tersebut.  Selama beberapa dekade, orang Yahudi menghindari ibadah di sana karena alasan agama.

Pihak berwenang Israel mengatakan, mereka berkomitmen untuk mempertahankan status quo. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, kelompok besar nasionalis dan agama Yahudi secara teratur mengunjungi situs tersebut dengan pengawalan polisi. Orang Palestina menilai hal tersebut sebagai provokasi.  

Jumlah pengunjung Yahudi kerap meningkat saat hari raya keagamaan.  Para pejabat Palestina mengatakan hampir 550 pengunjung Yahudi memasuki kompleks Al-Aqsa dibandingkan dengan hari lainnya.

Praktik semacam itu telah memicu kekhawatiran di kalangan warga Palestina bahwa, Israel berencana untuk mengambil alih kompleks Masjid Al Aqsa atau membaginya. Israel membantah keras klaim tersebut. Israel mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk melindungi kebebasan beribadah bagi semua umat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: