Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Petrokimia Indonesia Bidik Peringkat Satu di ASEAN

Industri Petrokimia Indonesia Bidik Peringkat Satu di ASEAN Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementrian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan industri petrokimia di Indonesia bisa menjadi nomor satu di ASEAN. Industri tersebut bahkan mempunyai potensi hingga Rp1.000 triliun untuk pemasukan negara.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan investasi proyek PT Asahimas Chemical Phase-7 di Cilegon yang telah diresmikan pada beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa potensi pengembangan industri petrokimia intermediate sangat besar.

Adapun proyek dari perusahaan tersebut menghasilkan penambahan kapasitas produk PVC sebesar 200 ribu ton per tahun, maka total kapasitas PVC nasional menjadi 1.062.000 ton per tahun.

“Itu bisa menjadikan Indonesia sebagai produsen PVC terbesar di ASEAN,” Kata Agus.

Menurutnya penambahan kapasitas produksi ini berkontribusi menjaga pasokan dalam negeri sebagai antisipasi meningkatnya permintaan PVC domestik, sekaligus menambah potensi pasar ekspor.

Hingga perluasan ketujuh ini, PT Asahimas Indonesia mampu menyerap tenaga kerja sampai 1.250 orang. Oleh karena itu, proyek perluasan pabrik PT Asahimas Chemical ini perlu diapresiasi.

“Kita sangat menghargai investasi perluasan pabrik PVC oleh PT Asahimas Chemical yang berhasil diwujudkan di tengah pandemik Covid-19 yang penuh tantangan,” ungkapnya.

Menperin menyampaikan harapan agar pabrik baru ini mampu menjadi contoh bagi investasi-investasi industri kimia lainnya bahwa pengembangan industri kimia di Indonesia masih berpotensi besar.

"Pemerintah akan terus melakukan upaya-upaya untuk mewujudukan iklim usaha industri yang kondusif, sehingga investasi di Indonesia dapat terus tumbuh,"pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: