Good Doctor Gandeng AXA Financial Indonesia, Perkuat Layanan Kesehatan Digital yang inovatif
Di satu sisi para pekerja ini belum tentu memperoleh penghasilan yang sama setiap bulan. Namun, di sisi lain, mereka tetap harus memperoleh akses ke layanan kesehatan berkualitas. Apalagi jumlah pekerja tidak tetap ini terhitung besar.
Dikutip dari Indikator Pekerjaan Layak di Indonesia 2021 yang diterbitkan oleh BPS, penduduk 15 tahun ke atas yang termasuk precarious employment atau pekerja tidak tetap pada 2021 mencapai 50,88 juta orang, sedangkan Precarious Employment Rate (PER) pada tahun 2021 sebesar 38,83. Angka tersebut dapat diartikan bahwa pada tahun 2021 terdapat sekitar 39 orang di antara 100 orang yang bekerja di Indonesia yang termasuk precarious employment atau pekerja tidak tetap.
Adanya layanan kesehatan digital GD dapat mengatasi dilema para pekerja tidak tetap ini. Asalkan, mereka memiliki mobile phone dengan akses internet yang memadai, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rural.
Dikutip dari website Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, percepatan infrastruktur untuk memperluas akses masyarakat terhadap internet merupakan salah satu fokus utama dalam Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024.
Untuk mencapai fokus itu, pemerintah telah membuat proyek besar pembangunan infrastruktur internet di 12.548 desa yang belum terjangkau akses internet. Proyek ini ditunjang dengan pembangunan kabel serat optik (fiber optic) di darat dan di laut yang dilakukan secara masif. Semua ini ditargetkan selesai pada 2022.
Dengan demikian, telekonsultasi dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan nyaman tanpa terkendala lagi oleh jaringan internet. Setelah konsultasi dengan dokter selesai dan dokter memberikan resep, pasien tidak perlu mengantri dan menebus obat sendiri di apotek. Pasien hanya perlu menunggu di rumah.
GD yang bekerja sama dengan sekitar 2.500 apotek di seluruh Indonesia akan mengurusnya sehingga dalam waktu kurang dari satu jam, pasien akan menerima obatnya. Selain itu, tinjauan yang dilakukan oleh para ahli Universitas Rochester di Amerika Serikat menunjukkan bahwa telemedisin telah terbukti mampu meningkatkan akses untuk populasi pasien yang kurang terlayani, terutama yang berada di daerah rural.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: