Tapi saya suka kuliah umum model Pak Jokowi karena menceritakan apa yang selama ini beliau kerjakan sembari memberi pesan sesuai dengan tema, bukan hanya bercerita gagasan.
Soal hari Film Nasional. Saya mengatakan di artikel saya: “Mungkin rasa kecewa ini timbul karena saya sudah magang di Balaikota dan terbiasa melihat Ahok yang tidak pernah melakukan hal-hal seremonial.”
Sebelum Anies pidato, Ahok berpidato. Di pidatonya, ia menceritakan tentang bagaimana ia membasmi calo tanah agar ke depannya rumah-rumah produksi tidak kesulitan dalam mendirikan bangunannya. Itu salah satu contoh kinerja.
Ketika Anies berpidato, saya tak bilang itu tak bagus. Tapi saya tak melihat ia menceritakan apa yang ia lakukan sebagai Mendikbud agar film Indonesia bisa maju. Menteri kan bukan penyemangat, menteri itu eksekutor.
Saudara anggap pidato Anies lebih relevan? Boleh. Tapi saudara tak bisa memaksakan saya untuk berpikir seperti saudara, bukan? Sama seperti saya tidak akan memaksakan pikiran saya kepada saudara.
Saudara Husnil, saya memang pengagum Ahok. Itu saya tuliskan pula pada artikel saya di jakartaasoy. Tapi ketika saya megagumi Ahok, saya juga mengagumi banyak tokoh lain seperti Presiden Jokowi, Menteri Susi, Menteri Sri Mulyani, Walikota Tri Rismaharini, dan banyak lagi. Dulu salah satunya adalah cagubmu, Anies Baswedan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: