Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bersama Kementan, DPR Pastikan Ketersediaan Pangan Strategis di Sultra Aman Terkendali

Bersama Kementan, DPR Pastikan Ketersediaan Pangan Strategis di Sultra Aman Terkendali Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini bersama rombongan didampingi Tim Kementerian Pertanian yang dipimpin Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwanndi melakukan rapat koordinasi guna memastikan ketersediaan pangan pokok di wilayah Sulawesi Tenggara, Selasa (19/4/2022). | Kredit Foto: Kementan

Pada kunjungan ini, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyebutkan gambaran umum  keterasediaan 12 pangan pokok strategis di Sultra mencukupi kecuali minyak goreng. Beras dan jagung klop aman, cabai besar tercatat harga Rp59.000/kg, cabai rawit Rp55.000/kg, bawang merah Rp37.000/kg,  bawang putih Rp36.000/kg, telur ayam Rp24.000/kg, Daging ayam Rp33.000/kg, daging sapi Rp129.ooo/kg dan gula pasir Rp15.600/kg.

“Kemudian terkait ketersediaan nasional untuk kedelai aman mencukupi kebutuhan nasional sekitar Rp 200 sampai 250 ribu ton per bulan. Kami tentu perlu backup semua pihak supaya dapat meningkatkan produksi kedelai, baik dari sisi peningkatan produktivitas maupun luas panennya,” jelasnya.

Baca Juga: Gelar Sidak Pasar, Kementan: Stok dan Harga Pangan Pokok di Jateng Aman Hingga Pasca Lebaran

“Mengingat keterbatasan anggaran Kementan jadi kita dorong juga petani supaya bisa memanfaatkan KUR disamping kita juga menggenjot penyediaan benih kedelai yang bermutu, kita kejar ke arah mendekati provitas ideal potensi Litbang yang bisa sampai 3 ton perhektar,” imbuh Suwandi.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal menekankan perlunya mapping sentra-sentra kedelai dan stimulus apa yang bisa diberikan ke petani supaya bisa bersama-sama menguatkan sektor hulu. Menurutnya, upaya Kementan harus didukung oleh semua pihak agar penyediaan kedelai mengalami peningkatan dari produksi dalam negeri.

“Kita memang belum bisa swasembada tapi minimal mari sama-sama kita backup Kementan untuk upaya menurunkan importasi ini,” tegasnya.

Sebagai informasi harga kedelai di petani yang rendah menyebabkan turunnya minat petani. Harga selama ini tidak wajar sekitar Rp6.500/kg, baru semenjak Covid-19 harga naik sekitar Rp9.000/kg, berbeda dengan jagung yang harganya relatif tinggi. Kendala masih rendahnya harga jual, rendahnya produktivitas dan hama penyakit kedelai tentu menjadi tantangan Kementan  melakukan berbagai upaya  menggenjot produksi kedelai lokal.

Baca Juga: DWP Kementan Gelar Baksos Sembako Pangan di Jakarta Utara

Adapun Anggota Komisi IV lainnya yang melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sultra ini yakni Rusdi Masse Mappasessu, Yohanes Fransiskus Lema, I Made Urip, Dwita Ria Gunadi, H. T.A Khalid, Julie Sutrisno, Daniel Johan, Edward Tannur, Suhardi Duka, Muhammad Dhevy Bijak, Saadiah Uluputty, Fachry Pahlevi Konggoasa.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: