Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Situasi Belum Begitu Membaik, PP Presisi Tetap Bagi Dividen, Segini Besarannya

Meski Situasi Belum Begitu Membaik, PP Presisi Tetap Bagi Dividen, Segini Besarannya Kredit Foto: PP Presisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP Presisi Tbk (PPRE) pada tahun 2021 membukukan laba bersih sebesar Rp77 miliar. Dari jumlah tersebut, sebesar 10% atau Rp7,7 miliar akan dianggarkan sebagai dividen. Para pemegang saham akan menerima dividen tunai sejumlah Rp 0,76 per saham. 

Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso menuturkan bila di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan pengaruhnya terhadap seluruh sektor industri, PP Presisi tetap membagikan dividen tunai. 

"Walaupun jumlah dividen yang dibagikan mengalami penurunan dari tahun lalu, kami tetap akan membagikan dividen tunai di tengah situasi pandemi, sebagai wujud komitmen kami untuk meningkatkan shareholders value”, ujar Benny, Rabu (20/4/2022).

Baca Juga: Mantap! Laba Bersih PP Presisi Tahun 2021 melesat 26,7% Menjadi Rp146,8 Miliar

Menurut Benny, setelah pembagian dividen, perseroan mengalokasikan 5 persen atau Rp 3,5 miliar dari laba bersih 2021 untuk cadangan wajib. Kemudian Rp59,4 miliar atau sebesar 85 persen dialokasikan sebagai saldo laba ditahan. 

“Laba ditahan ini untuk memperkuat struktur permodalan yang sangat diperlukan di tengah krisis pandemi Covid-19 ini," papar Benny. 

Sementara itu, Direktur Utama PT PP Presisi Rully Noviandar menambahkan, berkat strategi sustainability growth, perseroan berhasil menghadapi tantangan pandemi Covid - 19 dan mengoptimakan pendapatan melalui lini bisnis baru yaitu pertambangan nikel, menerapkan strategi partnership terkait pengadaaan alat berat dan sparepart, optimalisasi occupancy alat berat serta penerapan cost leadership yang baik. 

"Pengembangan jasa pertambangan merupakan bagian strategi kami untuk mendapatkan recurring income dengan pendapatan kontrak untuk jangka waktu panjang serta meningkatkan competitiveness maupun positioning perseroan sebagai main contractor pada konstruksi dan jasa pertambangan," tutup Rully. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: