Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

DRMA Cetak Rekor, Laba Bersih Naik 121,91% di Kuartal I 2022

DRMA Cetak Rekor, Laba Bersih Naik 121,91% di Kuartal I 2022 Kredit Foto: DRMA
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) dan anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja yang baik pada kuartal I 2022 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp115,91 miliar. Hasil ini meningkat 121,91% dari laba bersih Rp52,23 miliar pada periode yang sama tahun 2021.

Dilansir dari laporan perseroan dalam Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/4/2022) DRMA merupakan perusahaan manufaktur komponen kendaraan bermotor ini mengantongi penjualan bersih mencapai Rp915,79 miliar, tumbuh 35,55% dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp675,60 miliar.

Direktur Utama DRMA, Irianto Santoso mengatakan bahwa penjualan domestik tetap menjadi sumber pendapatan perseroan. Salah satunya, PT Astra Honda Motor menjadi pelanggan utama perusahaan ini dengan nilai penjualan Rp460,37 miliar.

Baca Juga: Sukses Transformasi, Pertamina International Shipping Cetak Laba US$127,51 Juta di 2021!

Sementara itu, dari catatan dari bulan Maret 2022, penjualan ekspor perseroan masih nihil, berbeda dengan angka ekspor Rp54,21 juta pada periode yang sama tahun 2021.

"Ada kenaikan pendapatan menaikkan beban pokok perseroan dari Rp565,2 miliar menjadi Rp776,59 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham perseroan pada kuartal I tahun ini sebesar Rp25,3 triliun," kata Direktur Utama DRMA, Irianto Santoso dalam keterannya di Keterbukaan Informasi, Kamis (21/4/2022).

Per 31 Maret 2022, total aset perseroan meningkat dari Rp2,53 triliun menjadi Rp2,60 triliun.

Baca Juga: QNB Group Umumkan Kinerja Keuangan untuk Tiga Bulan, Laba Bersih Naik 9 Persen

"Aset tetap mengalami peningkatan sebesar Rp98,4 miliar, perusahaan dan entitas anak terdapat penambahan di dalam aset tetap dengan total Rp147 miliar, terdapat pengurangan di dalam beban depresiasi tahun berjalan Rp29,7 miliar, dan penjualan aset tetap secara nilai buku sebesar Rp27,32 miliar pada 31 Maret 2022," ucap Irianto dilansir data keterbukaan informasi BEI.

Bahkan saat ini, liabilitas perseroan menyusut dari Rp 1,45 triliun menjadi Rp1,40 triliun, sedangkan total modal saham tumbuh Rp1,19 triliun dari Rp1,08 triliun.

"Hingga kuartal I tahun ini, perseroan memiliki kas dan setara kas sebesar Rp429,39 miliar, naik dari posisi kas Rp78,84 miliar pada periode yang sama tahun 2021," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: