Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tren Perjalanan Mulai Pulih, Zurich Bersiap Sambut Peluang Bisnis Asuransi Perjalanan

Tren Perjalanan Mulai Pulih, Zurich Bersiap Sambut Peluang Bisnis Asuransi Perjalanan Kredit Foto: Imamatul Silfia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seiring dengan pulihnya tren perjalanan dan pariwisata, terlebih dengan adanya relaksasi perjalanan mudik, PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (Zurich) optimistis asuransi perjalanan akan mengalami perbaikan yang signifikan.

"Tren perjalanan sudah semakin pulih seiring dengan restriksi perjalanan. Apalagi, Hari Raya Idulfitri main dekat di mana banyak orang akan mudik ke kampung halaman," kata Rismauli Silaban, Chief Technical Officer Zurich Asuransi Indonesia, saat acara 'Ngabuburit Virtual bersama Zurich', Kamis (21/4/2022).

Baca Juga: Pelonggaran Mobilitas Kerek Kinerja Zurich Syariah Hingga Tumbuh 60% di Kuartal I 2022

Selain itu, pihaknya telah melakukan riset pada Desember 2021 lalu. Hasil riset menunjukkan sebanyak 85% responden berencana untuk mengadakan perjalanan dalam enam bulan mendatang dan 90% responden merencanakan perjalanan domestik.

Hal ini senada dengan Survei Balitbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Indonesia (Maret 2022) yang memprediksi hampir 75 juta orang akan melakukan mudik Lebaran tahun ini atau meningkat sekitar 170% dibanding dengan prediksi mudik di tahun 2021.

Terlebih, adanya pergerakan lebih dari 100.000 penumpang di Bandara Soekarno Hatta saat Maret 2022 lalu.

Baca Juga: Terpuruk Karena Covid-19, Anggota DPR Ajak Kembangkan Sektor Pariwisata di Era Digital

Melihat hal itu, Zurich telah bersiap mengembangkan asuransi perjalanan. "Riset ini menjadi fondasi kami dalam mengembangkan Zurich Travel Insurance. Kami menawarkan berbagai kemudahan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin dinamis," tuturnya.

Rismauli, atau yang akrab disapa Uli, menyatakan memiliki ekspektasi bisnisnya akan mengalami pertumbuhan signifikan pada 2022, dengan angka sekitar 60%.

"Tapi, kalau ikut survei tadi, harusnya tahun ini kami bisa tumbuh mungkin lebih dari 100% dibanding 2021," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: