Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puan Ingatkan Indonesia Punya Utang Besar ke Palestina Mesti Dilunasi

Puan Ingatkan Indonesia Punya Utang Besar ke Palestina Mesti Dilunasi Kredit Foto: Instagram/Puan Maharani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPR Puan Maharani mengatakan semangat Konferensi Asia Afrika 67 tahun silam masih relevan untuk saat ini, khususnya dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

“Memperjuangkan kemerdekaan Palestina adalah janji Indonesia saat menggelar Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955,” kata Puan pada Minggu (24/4).

April 1995, berbagai negara di Asia dan Afrika berkumpul di Bandung untuk bekerja sama melawan kolonialisme. Dari 29 negara yang hadir saat itu hanya Palestina yang belum merdeka.

Baca Juga: Elektabilitas Mbak Puan Terus Meroket, Pengamat: Kerja Tulus & Produktif Sangat Dirasakan

Saat itu Indonesia dan negara lain pun menyuarakan dukungannya bagi Palestina agar terlepas dari penindasan Israel dan menjadi negara merdeka. Namun, setengah abad lebih berlalu cita-cita itu belum tercapai. Palestina belum merdeka, masih tertindas di bawah pasukan Israel.

“Pembebasan Palestina dari penindasan Israel selamanya menjadi utang untuk dilunasi Indonesia dan negara-negara peserta KAA lainnya yang pernah berikrar di Bandung,” kata Puan.

Baca Juga: Puan Maharani: Kerja Legislasi DPR Tak Sekadar Kuantitas, Tapi Kualitas

Dia mendorong pemerintah RI terus membantu Palestina. Menurut dia, Indonesia bisa mendesak Dewan Keamanan PBB menghentikan kekerasan dan menghadirkan keadilan dan perlindungan bagi Palestina.

Ketua DPP PDI Perjuangan ini menegaskan, kemerdekaan adalah hak setiap bangsa di dunia. Di era modern seperti sekarang ini seharusnya tak ada lagi bangsa terjajah bangsa lain. 

Puan pun mengutip pidato yang disampaikan kakeknya, Presiden Pertama RI Soekarno, saat berpidato di Konferensi Asia-Afrika 67 tahun silam. “Seperti perdamaian, kemerdekaan pun tidak dapat dibagi-bagi. Tidaklah ada hal yang dapat dinamakan setengah merdeka, seperti juga tak ada hal yang dapat disebut setengah hidup,” kata Puan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: