Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Leonard Stern, Penjual Burung yang Jadi Taipan Real Estate

Kisah Orang Terkaya: Leonard Stern, Penjual Burung yang Jadi Taipan Real Estate Leonard Stern. | Kredit Foto: Business Sparks/Leonard Stern
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu orang terkaya dunia ialah Leonard Stern, seorang pengusaha Amerika dan taipan real estat yang memiliki kekayaan bersih USD6,2 miliar (Rp89,2 triliun). Stern adalah ketua dan CEO Hartz Group milik swasta yang berbasis di New York City. Portofolio real estat perusahaan dimiliki dan dioperasikan di bawah anak perusahaan Hartz Mountain Industries, di mana ia juga merupakan ketua dan CEO.

Stern lahir dari keluarga Yahudi, putra Hilda dan Max Stern. Max Stern adalah wakil ketua dewan pengawas Universitas Yeshiva kelahiran Jerman yang dinamai Stern College for Women. Dia beremigrasi dari Weimar Jerman ke AS pada 1920-an setelah bisnis tekstilnya terbukti tidak menguntungkan. Ia lalu membawa 2.100 burung kenari dari Jerman untuk dijual di pasar AS.

Baca Juga: Mantan Orang Terkaya Dunia, Jeff Bezos Ikut Komentar Usai Twitter Resmi Dibeli Elon Musk

Dengan menjual burung, sangkar burung, dan persediaan burung peliharaan lainnya kepada pemilik hewan peliharaan AS melalui toko Woolworth selama tiga puluh tahun, ayah Stern membangun bisnis keluarga: Hartz Mountain Corporation (HMC) yang juga berkantor pusat di Secaucus, NJ.

HMC kemudian tumbuh menjadi anak perusahaan unggulan dari The Hartz Group. Bisnis ini dinamai Harz Mountain di Jerman.

Pada tahun 1957, Stern lulus dari New York University (NYU). Stern awalnya mewarisi kekayaannya dari ayahnya.

Stern secara bertahap membeli saham saudara laki-laki dan perempuannya dari bisnis keluarga, Hartz Mountain, dan pada awal 1960-an untuk memegang kendali mutlak atas Hartz Mountain Corporation (HMC).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: