Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh! Inflasi dan Perang Bisa Berakibat Jatuhnya Ekonomi Indonesia, Kata Pengamat

Waduh! Inflasi dan Perang Bisa Berakibat Jatuhnya Ekonomi Indonesia, Kata Pengamat Foto udara pembangunan gedung apartemen dan wisata air Kalimalang di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/1/2022). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis ekonomi Indonesia tumbuh antara 4,7 persen sampai dengan 5,5 persen pada 2022 sejalan dengan akselerasi swasta dan investasi. | Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah

Bukan hanya itu, dampak Geopolitik tidak diukur, seperti kemungkinan China berpihak kepada Rusia secara membabi buta sehingga menciptakan ketegangan baru seperti polemik di laut China Selatan, ataupun resiko aneksasi kepada Taiwan. 

"Dan hal-hal ini tidak dihitung. Jika dihitung terutama dampaknya terhadap China, Indonesia termasuk negara," ungkapnya. 

Baca Juga: Malu Pernah di Demokrat, Ruhut Sitompul: Partai Itu Gak Akan Menang Lagi, Kadernya Hanya Ngebacot!

Lanjutnya, Hidayat menyebut bahwa Indonesia adalah negara yang paling rentan karena Indonesia dibangun ekonominya melalui utang, utang negara biasanya menggunakan dolar tapi utang swasta selain USD juga dengan mata uang lain seperti mata uang China. 

"Neraca perdagangan kita negatif. Impor kita lebih banyak daripada ekspor. Manakala harga-harga impor naik maka inflasi di domestik juga berbanding lurus dengan kenaikan harga impor," ujar Hidayat.

Kondisi tersebut akan sangat terpengaruh oleh fluktuasi pasar. Ia menyebut manakala harga-harga impor sudah tidak terkendali maka akan mengacaukan situasi ekonomi di Indonesia dimana neraca perdagangan kita akan semakin terpuruk.

Baca Juga: Jokowi Bareng Anies Kunjungi Sirkuit Formula E, PAN: Sangat Mematikan Gimik Politik Giring dan PSI

"Jika bahan pangan terutama makanan pokok yang menjadi komoditi yang diimpor maka ancaman terburuk adalah akan terjadinya kekurangan pangan," tutupnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: