Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Anjlok, Emiten Pertambangan Emas Ini Putuskan Tak Bagi Dividen ke Pemegang Saham

Laba Anjlok, Emiten Pertambangan Emas Ini Putuskan Tak Bagi Dividen ke Pemegang Saham Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sepakat untuk  tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2021. Perseroan sepanjang 2021 memang mengalami penurunan laba bersih tahun berjalan menjadi sebesar USD 75,1 juta di 2021 menurun 39 persen dibandingkan tahun 2020, yang disebabkan karena adanya penurunan pada jumlah produksi emas sebesar 6 persen.

Dengan pendapatan pada 2021 sebesar US$345,9 juta, lebih rendah 12 persen dibandingkan dengan US$393,3 juta pada tahun sebelumnya.

“Perseroan mengalokasikan laba bersih 2021, yakni sebesar AS$200.000 ditetapkan sebagai dana cadangan, sedangkan sisanya sebesar AS$74.868.148 dicatat sebagai Laba Ditahan Perseroan,” kata Direktur Utama Archi, Rudy Suhendra, di Jakarta, Selasa (26/4/2022). 

Selanjutnya, RUPST juga telah menyetujui pengunduran diri dari Adam Jaya Putra dan Shawn David Crispin dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan, serta Ali Abbas Badre Alam dari jabatannya sebagai Komisaris Perseroan. 

Baca Juga: Mantap Nih, Emiten AVIA Berencana Bagikan Dividen Tunai Rp20,55 per Saham

Kemudian, RUPST mengangkat Rudy Suhendra sebagai Direktur Utama Perseroan, lalu Hidayat Dwiputro Sulaksono serta Scott Gerald Atkinson sebagai Direktur Perseroan yang baru, serta Kenneth Ronald Kennedy Crichton sebagai Komisaris Utama dan Jhoni Ginting sebagai Komisaris Independen Perseroan. 

Alhasil, susunan 

Dewan komisaris

Komisaris Utama: Kenneth Ronald Kennedy Crichton

Komisaris: Rizky Indrakusuma

Komisaris: Abed Nego

Komisaris: Bambang Setiawan

Komisaris: Hamid Awaluddin

Komisaris: Jhoni Ginting

Direksi

Direktur Utama: Rudy Suhendra

Direktur: Christian Emanuel David Sompie

Direktur: Hidayat Dwiputro Sulaksono

Direktur: Scott Gerald Atkinson

Prospek Bisnis Perseroan

Rudy menuturkan bahwa melihat kondisi terkini terkait salah satu pit milik Entitas Anak, PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) yang mengalami kejadian bencana alam pada awal bulan Januari 2022, Perseroan memperkirakan hal tersebut akan berdampak terhadap jumlah produksi emas sekitar 25% untuk tahun 2022, dan akan berdampak juga terhadap kinerja keuangan Perseroan. 

“Namun demikian, Perseroan memiliki polis asuransi yang cukup komprehensif sehubungan dengan kerusakan (Damage) dan Business Interruption,” terangnya. 

Menurut Rudy, kinerja operasional Perseroan selama kuartal pertama tahun 2022 telah menunjukkan hasil yang cukup baik, di mana jumlah produksi emas berhasil mencapai target yang direncanakan. 

“Proses remediasi untuk pit yang terdampak juga berjalan sesuai jadwal. Per tanggal 20 April lalu, Perseroan telah mulai melakukan perbaikan jalan akses serta dinding di dalam pit.

Secara keseluruhan, tahun 2022 Perseroan berencana untuk berfokus pada optimalisasi pit-pit tambang lainnya yang beroperasi sementara mengambil langkah-langkah remediasi agar pit yang terdampak bencana dapat kembali beroperasi sesuai jadwal.

“Perseroan juga akan terus mengimplementasikan langkah-langkah strategis efisiensi biaya, serta terus memastikan keberlangsungan aktivitas eksplorasi,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: