Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Libur Lebaran, BRI Pastikan Layanan e-Channel Berjalan Lancar Melalui BRIGesit

Hadapi Libur Lebaran, BRI Pastikan Layanan e-Channel Berjalan Lancar Melalui BRIGesit Kredit Foto: Bank Rakyat Indonesia

Catur menjelaskan melalui BRIGesit RAFI pihaknya memastikan layanan e-Channel BRI dalam kondisi prima dalam melayani nasabah, baik performa mesin hingga kebersihan premises. Untuk itu pihaknya secara intensif memonitor operasional e-Channel BRI.

Pihaknya bahkan melakukan standby onsite untuk mendukung kegiatan operasional ATM/CRM BRI dengan jam operasional 7 x 24 Jam. Yaitu melalui penugasan petugas ATM dan petugas IT serta e-Channel untuk standby dan melakukan kunjungan ke lokasi ATM/CRM pada pagi, sore maupun malam. 

“Kami pun memastikan ketersediaan kas pada ATM/CRM BRI khususnya dari periode 12 April 2022 sampai dengan 8 Mei 2022. Serta memonitor dan memastikan seluruh ATM/CRM yang berada pada jalur mudik dan lokasi strategis seperti tempat wisata, stasiun, bandara, pelabuhan dan pusat perbelanjaan dapat beroperasional dengan baik dengan tampilan yang layak sesuai ketentuan,” ujarnya. 

BRI pun akan mengidentifikasi ATM/CRM yang berlokasi di tempat yang tutup karena libur Ramadan untuk dilakukan pengosongan kas ATM/CRM. Serta meminimalkan jumlah pengisian kas ATM di lokasi yang rawan untuk mencegah tindak vandalisme. 

Untuk mengalihkan layanan dari lokasi yang tutup tersebut, BRI akan memberikan informasi ATM/CRM/AgenBRILink terdekat. BRI pun melakukan opname kas CRM secara rutin dan memastikan fungsi setor dan tarik tunai berjalan dengan baik.

Karena hal tersebut sangat penting terutama bagi kelancaran operasional Agen Brilink dan nasabah lainnya. Untuk menjamin keamanan transaksi, pihaknya memastikan CCTV terpasang dan dapat berfungsi dengan baik dengan back up rekaman minimal selama tiga bulan. 

Di sisi lain, pihaknya pun mengimbau agar masyarakat dapat mengantisipasi kejahatan finansial. “Kuncinya hanya satu, nasabah harus betul-betul tidak menginformasikan data-data pribadi yang biasanya menjadi basis dari cyber crime ini. Seperti misalnya, nama ibu kandung, nomor rekening simpanan, nomor kartu, kode CVV yang ada di balik kartu. Dan yang paling utama tentunya adalah PIN dan kode OTP untuk transaksi,” pungkasnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: