Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Budi Santosa Dituding 'Rektor Rasis', Pembahasan Refly Harun Tajam Singgung Edy Mulyadi, Simak!

Soal Budi Santosa Dituding 'Rektor Rasis', Pembahasan Refly Harun Tajam Singgung Edy Mulyadi, Simak! Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Publik dihebohkan dengan status Facebook seorang rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang di8ketahui bernama Budi Santosa Purwakartiko.

Status yang diduga mengandung unsur penghinaan berlatarbelakang SARA ini mendapat sorotan tajam karena tugasnya selaku Rektor dan Bgian dari seleksi beasiswa nasional.

Mengenai heboh “Rektor Rasis” ini, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun angkat suara.

Refly tentu menyayangkan dengan status seorang Profesor tersebut dan bahkan berani menyebut status facebook tersebut lebih parah dari kasus Edy Mulyadi soal “Jin Buang Anak”.

“Ini jauh lebih dahsyat sebenarnya hinaannya dibandingkan apa yang disampaikan oleh Edy Mulyadi karena kalau yang disampaikan Edy Mulyadi itu biasa dikatakan orang betawi untuk menggambarkan tempat yang jauh,” jelas Refly di akun Youtube miliknya, dikutip Minggu (1/5/22).

Baca Juga: Henri Subiakto “Senggol” Anies Baswedan, Refly Harun Blak-blakan: Kalau Menurut Saya, Hormati Saja…

Refly juga mengingatkan bahwa tujuan pendidikan di Indonesia, selain memang diharapkan melahirkan sebuah kepintaran atau kejeniusan, namun aspek akhlak dan budi pekerti juga menjadi tujuan.

Hal ini karena menurut Refly jika hanya mengandalkan kepintaran tanpa Akhlak, bisa mengantarkan kepada bencana.

“Kalau tidak dilandasi iman dak takwa maka kemajuan tersebut justru membawa peradaban ini tidak lebih baik tapi justru peradaban yang dikangkangi keserakahan,” tegas Refly.

Sebelumnya Budi Santosa Purwakartiko mendapat sorotan dengan membuat cuitan yang bernarasikan kebencian terhadap suatu identitas agama tertentu.

Baca Juga: Jokowi “Mesra” dengan Anies Baswedan, Pembahasan Refly Harun Tajam: “Tidak Ada Makan Siang Gratis!”

Contohnya menyoal penggunaan istilah agama dalam berdialaog seperti “Insya Allah, Qadarallah, dll” serta penyebutan pakaian penutup kepala ala manusia gurun.

“Tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun," demikian bunyi status  yang viral dikutip di Jakarta dari Republika.co.id, Minggu (1/5/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: