Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perputaran Uang Selama Lebaran Diperkirakan Capai Rp42 Triliun, Ini Dampak Ekonominya

Perputaran Uang Selama Lebaran Diperkirakan Capai Rp42 Triliun, Ini Dampak Ekonominya Ilustrasi keuangan | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kamar Dagang Indonesia (Kadin) memperkirakan selama lebaran, diperkirakan perputaran uang dari kota ke daerah mencapai Rp42 triliun.

Hal itu dikatakan Sarman Simanjorang, Wakil Presiden Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin. Ia mengatakan selama Idul Fitri aliran dana dari kota ke kabupaten meningkat karena disebabkan animo masyarakat mudik yang memiliki niat mencari peluang di daerahnya, mendongkrak perekonomian melalui produktivitas berbagai sektor usaha.

“Kami perkirakan pada masa libur lebaran, peredaran uang antara Rp28 hingga Rp42 triliun dengan asumsi sekitar 85 juta orang mudik atau rata-rata 28 juta kepala keluarga, membawa sedikitnya 28 juta rupiah 1 juta,” tulis Saman, dengan Wartaekonomi, Senin (2/4).

Selain itu Saman, menjelaskan pada arus kas yang diharapkan setara dengan 25% dari uang tunai yang disiapkan oleh bank-bank Indonesia untuk Hari Raya, atau Rp175,2 triliun meningkat 13,42% dari periode yang sama tahun lalu.

“Sekitar 58% dana mengalir ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jabodetabek, Banten, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Bali, NTB dan Maluku/Papua," papar di.

Menurutnya, jumlah uang beredar yang sangat besar ini akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2022.

“Jika tercapai tentu akan berkontribusi pada target 2022 pertumbuhan ekonomi nasional 5% hingga 5,5%. Artinya, momentum Idul Fitri tahun ini akan berdampak sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” jelas Saman. 

Oleh karena itu, Sarman menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan momentum hari raya ini sebagai peluang berbisnis dengan memanfaatkan sumber potensi khas baik dari kerajinan tangan, kuliner dan barang lainnya, di wilayah kampungnya untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: