Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Relawan Anies Nilai Kritik Salat Id di JIS Salah Momentum: Janganlah Polarisasi di Momen Idulfitri!

Relawan Anies Nilai Kritik Salat Id di JIS Salah Momentum: Janganlah Polarisasi di Momen Idulfitri! Kredit Foto: Instagram/Sismono La Ode
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Relawan Bala Anies, Sismono Laode, menilai kritik Komisaris Independen PT Pelni, Dede Budhyarto, soal salat Id di JIS salah momentum. Menurutnya, momen kemenangan ini seharusnya dirayakan dengan lebih mengikat persaudaraan, bukan memicu perpecahan.

"Sebenarnya sah-sah saja persepsinya, tapi momentumnya salah. Ini kita masuk bulan Syawal, bulan kemenangan. Sudah saatnya kita hindari polarisasi itu," ujar Laode kepada Warta Ekonomi, Rabu (4/5).

Baca Juga: Diksi 'Pribumi' yang Dilontarkan Anies Disenggol Lagi, Anggota TGUPP: Buzzerp Amat Jahat

Laode menganggap kritik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belakangan memang lumrah terjadi. Sebab, Anies Baswedan sedang menjadi perhatian publik, kata Laode.

"Dalam kondisi sekarang ini, di mana Pak Anies menjadi perhatian publik dan buzzer, apa pun yang dilakukan Pak Anies itu selalu dinilai bermuatan politik. Itu sah-sah saja persepsinya, nggak bisa dihindari," tandasnya.

Lebih lanjut, Laode menambahkan, "Tapi jangan salahkan juga kalau masyarakat menganggap perrsepsi itu dilakukan untuk kepentingan-kepentingan menyerang Pak Anies."

Terkait salat Id di JIS itu sendiri, Laode berpendapat hal tersebut merupakan simbol kemenangan bagi warga dan Pemerintah DKI Jakarta, termasuk bangsa. Hal ini mengingat pembangunan stadion yang ditujukan untuk skala internasional itu selesai bertepatan dengan momen Idulfitri.

"Kemenangan orang Jakarta karena [JIS] menjadi satu-satunya milik orang Jakarta. Kemenangan bagi bangsa karena ini dibangun oleh anak bangsa. Jadi, kemenangan yang ada di situ kebetulan dirayakan dengan Idulfitri yang kuat dengan simbol-simbol kemenangan," papar dia.

Untuk itu, Laode meminta agar sikap polarisasi disudahi di momen Idulfitri ini. "Sudah saatnyalah kita bersatu bangun bangsa. Baik Pak Anies maupun yang lain kita anggap orang-orang hebat yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia dan kita harus lebih mengapresiasi karya anak bangsa. Ini adalah simbol bahwa kita bisa," tutup Laode.

Sebelumnya, Komisaris Independen PT Pelni, Dede Budhyarto, mengungkapkan kritiknya terhadap penyelenggaraan salat Id di JIS melalui akun Twitter pribadinya @kangdede78.

"Untuk jualan 'Politik Identitas' yang akan digunakan ketika Anies Baswedan copras capres, maka Stadion JIS digunakan untuk sholat Ied. Karena kalau pakai area Monas identik dengan gerombolan radikalis. Padahal dari jaman baheula sholat Ied warga Jakarta dipusatkan di Masjid Istiqlal," tulisnya pada Minggu (1/5).

Dalam cuitan lainnya, Dede menyebut Anies Baswedan sebagai gubernur paling pendusta atas keputusannya untuk menggelar salat Id di JIS.

"Ndak mau dituding gunakan politik identitas tapi gunakan sarana olahraga yang 'diakui' hasil kerjanya untuk kegiatan keagamaan. Gubernur paling pendusta sepanjang sejarah republik ini ya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: