Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peringati Hardiknas, Firli Kenang Perjuangan Masa Sekolah hingga Jabat Ketua KPK

Peringati Hardiknas, Firli Kenang Perjuangan Masa Sekolah hingga Jabat Ketua KPK Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay

Begitu pula masa SMP dan SMA. Hari-hari ia lalui dengan kerja keras demi menyonsong harapan di masa depan. 

"Masa SMA, saya ikut kakak mengontrak di dekat SMA 3 Palembang, dan saya ingat betul setiap pulang sekolah, bersama kakak kami mencari ikan di rawa untuk ditukar dengan pisang serta beras ketan," tandas Firli.

Beras dan ketan lantas dibuat pepes ketan, dan Firli bertugas menjualnya ke warung atau berkeliling dari kampung ke kampung. Tentu saja hasil usaha tersebut belum mencukupi keperluan sekolah Firli. Karenanya, ia juga bekerja sampingan sebagai pembantu rumah tangga, tukang cuci mobil, juga menjual spidol di Taman Ria Palembang. 

"Tamat SMA saya yang jelas tidak memiliki uang untuk melanjutkan jenjang pendidikan di universitas, mendaftarkan diri ikut sekolah yang dibiayai negara yakni Akabri. 3 kali saya daftar, 3 kali juga gagal diterima," ungkap Firli. 

Firli kemudian memutuskan masuk sekolah bintara, dan lulus jadi anggota polisi berpangkat Sersan. Uniknya, meski sudah bekerja, Firli tak lantas melupakan petuah Ibu. Ia putuskan untuk ikut kembali tes Akabri yang keempat hingga kelima kalinya, namun tetap gagal.

"Barulah kesempatan yang ke-6 tahun 1987 saya bisa diterima Capratar (calon prajurit Taruna). Sejak diterima Capratar, Firli mengakui kesempatan mengenyam pendidikan tinggi dan berkarir terbuka lebar. Ia mengikuti pendidikan sebagai perwira polisi," katanya.

Dari sinilah, perlahan namun pasti ia bisa menggapai bintang. Kini purnawirawan polisi bintang tiga itu dipercaya mengomandoi pemberantasan korupsi.

"Perjalanan panjang nasehat ibu saya tentang pentingnya pendidikan sampai sat ini mengantarkan saya untuk berkarya kepada bangsa dan negara, mengabdi untuk ibu pertiwi, membebaskan dan membersihkan NKRI dari praktik korupsi," tandasnya.

Firli mengukapkan cerita di atas untuk mengajak segenap bangsa agar bersama-sama mewujudkan cita-cita nasional melalui pendidikan, tak terkecuali dalam upaya menanamkan cara pandang dan budaya antikorupsi.

"Mari tanamkan selalu nilai-nilai antikorupsi dalam setiap jenjang pendidikan di republik ini, agar cita-cita merdeka dari pengaruh laten korupsi dapat segera kita raih," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: