Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suara Warga Gusuran Ahok Menggelegar Sebut Kepemimpinan Anies Baswedan, Geisz Chalifah Bilang Begini

Suara Warga Gusuran Ahok Menggelegar Sebut Kepemimpinan Anies Baswedan, Geisz Chalifah Bilang Begini Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisaris Ancol, Geisz Chalifah mengunggah video testimoni salah satu warga Kampung Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara, bernama Musdalifah.

Musdalifah mengaku warga Kampung Akuarium merasa dimanusiakan sejak Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta dibanding era Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

“Pak Anies naik (Jadi Gubernur-red) langsung kita dibikin Selter, tahun berapa gitu, akhir 2017 kayaknya. Di Selter kita merasa lebih dimanusiawi,” ungkap Musdalifah dalam sebuah video wawancara yang diunggah oleh Komisaris Ancol, Geisz Chalifah di Twitter-nya @GeiszChalifah, dilihat pada Jumat 6 Mei 2022.

Wanita paruh baya tersebut mengatakan, bahwa Anies memberikan berbagai fasilitas yang layak untuk mereka.

“Ada fasilitas air, ada listrik, terus data kita juga diaktifkan kembali,” katanya.

Baca Juga: Setuju Radikal Tumbuh Subur jika Anies Presiden, "Wahai Ruhut! Kribo Itu Kaset Rusak..."

Musdalifah mengatakan, saat digusur oleh Ahok, data-data mereka juga ikut dibekukan. Bahkan bantuan yang datang ke mereka juga dilarang.

“Pada saat habis digusur itu kita benar-benar seperti orang hilang, data kita juga ngga ada. Data kita dibekukan. Terus air juga nggak ada. Kita cari bantuan ke mana-mana. Waktu itu ada yang kasih bantuan juga ngga boleh,” katanya.

“Iya waktu habis gusuran itu sebelum pak Anies naik” sambungnya.

Bahkan orang sakit pun tidak bisa berobat dengan BPJS.

“Sampai ada orang sakit, saya masih ingat, waktu itu dia mau ke rumah sakit, sampai ditolak. Katanya ngga bisa. Lah terus BPJS, katanya kriterianya kalau orang itu sudah parah,” ucapnya.

Hingga saat itu, Anies Baswedan mengutus timnya untuk menangani pasien tersebut.

Geisz Chalifah dalam keterangan video unggahannya menyebut pengakuan warga tersebut adalah suara rakyat yang kehilangan hak sebagai warga negara ditanahnya sendiri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: