Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati Hadiri Pelantikan Presiden Korea Selatan Terpilih, Diundang Langsung oleh Yoon Suk Yeol

Megawati Hadiri Pelantikan Presiden Korea Selatan Terpilih, Diundang Langsung oleh Yoon Suk Yeol Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri

Kedekatan kedua pemimpin itu sangat erat. Soekarno memberikan bunga anggrek silangan karya ahli-ahli botani Indonesia yang sangat indah, Dendrobium kimilsungia, yang namanya diabadikan dari nama Kim Il-sung, sebagai lambang persahabatan Indonesia dan Korea Utara. Bunga anggrek berwarna merah cerah ini masih bermekaran secara baik di sana.

Indonesia juga satu dari sedikit negara berdaulat di dunia yang membuka hubungan diplomatik dengan Korea Selatan dan Korea Utara serta membuka kedutaan besar Indonesia di masing-masing ibu kota negara Semenanjung Korea itu, dan sebaliknya demikian.

Gelar dari SIA ini bukan yang pertama dari Korsel untuk Megawati. Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu juga menerima gelar doktor honoris causa dari beberapa universitas di Korea.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akhirnya Bersilaturahmi ke Rumah Megawati, Ini yang Dibahas

Pemberian gelar profesor dari SIA ini, menurut Kristiyanto, menjadi penting di tengah ketegangan hubungan Selatan dan Utara saat ini, terutama setelah Korea Utara belum lama ini meluncurkan rudal balistik.

"Sebab Ibu Mega yang konsisten dalam membangun dan mewujudkan perdamaian di Korea, diharapkan dengan kepemimpinan Ibu Mega yang diterima kedua belah pihak, dalam membantu proses dialog bagi masa depan semenanjung itu. Dan di sinilah pemberian profesor kehormatan diberikan kepada Ibu Megawati dari Seoul Institute of the Arts. Karena memang pendekatan kebudayaan itu suatu hal yang sangat penting," kata dia.

Sebelum memberikan gelar profesor kehormatan itu, SIA juga sudah melakukan kajian-kajian terhadap kepemimpinan Megawati dan dedikasinya terhadap kebudayaan.

"Kalau kita lihat ke dalam, PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai di Indonesia yang memiliki Badan Kebudayaan. Kebudayaan sebagai ruang dialog dalam politik itu juga hanya diwujudkan PDI Perjuangan. Kita punya Badan Kebudayaan yang terbukti efektif dalam menjabarkan Pancasila melalui jalan Trisakti," kata dia.

Baca Juga: Nama Ganjar Masuk Radar Capres NasDem, Bambang Pacul: PDIP Tak Masalah, Tunggu Keputusan Megawati

Bahkan, selama bulan puasa, menjelang sahur dan buka puasa diadakan kegiatan. Begitupun pada saat peringatan hari besar agama lain. "Ini wujud Badan Kebudayaan mengangkat seluruh perspektif kebudayaan dalam peristiwa-peristiwa yang mengangkat religiusitas bangsa ini," kata dia.

Gelar profesor kehormatan dari SIA ini akan menjadi yang kedua untuk Megawati. Sebelumnya, pada Juni 2021 lalu, Megawati menerima gelar Profesor kehormatan dari Universitas Pertahanan di Bidang Kepemimpinan Strategik.

Sementara untuk gelar doktor kehormatan, Megawati sudah menerima sembilan, yakni Waseda University di Tokyo, Jepang (29 September 2001, bidang politik), Moscow State Institute of International Relations, Moskow, Rusia (22 April 2003, bidang politik), Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korea Selatan (19 Oktober 2015, bidang politik), Universitas Padjajaran di Bandung, Indonesia (25 Oktober 2016, bidang politik dan pemerintahan), Universitas Negeri Padang di Padang, Indonesia (27 September 2017, bidang pendidikan politik).

Selain itu doktor kehormatan dari Mokpo National University di Mokpo, Korea Selatan (16 November 2017, bidang demokrasi ekonomi), Institut Pemerintahan Dalam Negeri di Bandung, Indonesia (8 Maret 2018, bidang politik dan pemerintahan), Fujian Normal University di Fuzhou, Fujian, Tiongkok (5 November 2018, bidang diplomasi ekonomi), dan Soka University Japan di Tokyo, Jepang (8 Januari 2020, bidang kemanusiaan).

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: