Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sang Menteri Umumkan Kabar Tak Sedap Soal Kesehatan Malaysia, Mohon Waspada

Sang Menteri Umumkan Kabar Tak Sedap Soal Kesehatan Malaysia, Mohon Waspada Kredit Foto: The Star

Khairy mengatakan ketika negara itu mulai beralih ke fase endemik Covid-19, kementerian sekarang melanjutkan kampanye melawan PTM.

Dia menambahkan bahwa kementerian juga berharap untuk mewujudkan lebih banyak program berbasis perawatan kesehatan, sebagai bagian dari Agenda Nasional Malaysia Sihat (ANMS).

Baca Juga: Pakar Sebut Indonesia Lebih Baik dari Malaysia karena...

“Banyak orang yang meningkatkan literasi kesehatan karena pandemi Covid-19. Dan ini bagus, kami ingin melanjutkan itu. Kami tidak ingin layanan kesehatan kami dikenal sebagai perawatan sakit di mana kami hanya turun tangan ketika sudah terlambat.

“Kami melakukan kesehatan sebagai gantinya, artinya kami juga merawat mereka yang tidak sakit melalui upaya peningkatan literasi kesehatan melalui kampanye pencegahan dan pendidikan.

"Kami tidak hanya mengobati, tetapi kami juga mencegah dan mempromosikan perawatan kesehatan untuk memastikan bahwa negara kami termasuk yang paling sehat di Asia Tenggara. Saat ini, kami mungkin yang terburuk," katanya.

Turut hadir pada peluncuran tersebut adalah Wakil Menteri Kesehatan Datuk Dr Noor Azmi Ghazali, Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah serta CEO ProtectHealth Corporation Datuk Dr Anas Alam Faizli.

Sementara itu, Anas mengatakan sebanyak 553.311 orang dari komunitas B40 telah mendapatkan manfaat dari pemeriksaan kesehatan gratis dalam skema PeKa B40 per 31 Desember tahun lalu.

“Dari jumlah tersebut, sedikitnya 186.610 orang terdiagnosis satu PTM.

"Secara keseluruhan, 29,8 persen penerima manfaat yang menjalani pemeriksaan kesehatan mereka di bawah skema didiagnosis dengan tekanan darah tinggi, 29,2 persen dengan kolesterol tinggi dan 19,8 persen dengan diabetes."

“Sementara kami juga telah mendeteksi 28,7 persen dari 4.721 penerima yang terdiagnosis kanker payudara, 28,7 persen terdiagnosis kanker sistem pencernaan, dan 13,3 persen kanker telinga, hidung, dan tenggorokan,” katanya.

Skim Peduli Kesihatan untuk kelompok B40 atau PeKa B40 merupakan inisiatif pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang bertujuan untuk menopang kebutuhan kesehatan masyarakat berpenghasilan rendah dengan fokus pada penyakit tidak menular (PTM).

Penerima Bantuan Prihatin Rakyat (sebelumnya dikenal sebagai Bantuan Sara Hidup atau BSH) dan pasangannya yang berusia 40 tahun ke atas secara otomatis memenuhi syarat untuk mendapatkan PeKa B40. Tidak diperlukan registrasi khusus untuk bergabung dengan PeKa B40.

Ia menawarkan pemeriksaan dan bantuan kesehatan, penyelesaian pengobatan kanker, dan insentif transportasi senilai antara RM1.000 dan RM20.000.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: