Mata Uang Rupiah pada perdagangan antar bank di Jakarta pada hari Selasa (10/4/2022), diperkirakan akan dibayangi oleh kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh bank sentral AS, Federal Reserve.
Nilai tukar rupiah menguat 35 poin atau 0,24% menjadi Rp14.537 terhadap dolar pada pukul 10.08 WIB, dibandingkan posisi Rp14.572 pada penutupan sesi sebelumnya.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, 10 Mei 2022: Malang Bukan Kepalang!
Pengamat pasar mata uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa, mengatakan rupiah masih bisa melemah terhadap dolar hari ini.
"Sentimen tampaknya tetap kuat, mendukung dolar yang lebih kuat di tengah ekspektasi pengetatan kebijakan moneter AS yang signifikan ke depan," kata Ariston.
Indeks saham Asia juga turun pagi ini, menyusul kerugian di AS dan Eropa semalam. Pelaku pasar masih melakukan penyesuaian portofolio untuk mengantisipasi suku bunga acuan AS yang lebih tinggi, menurut Ariston.
Baca Juga: Nasib Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, 9 Mei 2022: Perkasa Tiada Tara!
Sementara itu, Ariston melanjutkan, data pertumbuhan ekonomi yang positif dari Indonesia pada kuartal I 2022 mungkin tidak mampu menahan pelemahan rupiah karena sentimen pasar yang kuat terkait kenaikan suku bunga Fed.
"Tetapi ketika pelaku pasar kembali ke aset berisiko, pasar akan memperhitungkan data tersebut," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah akan terdepresiasi menjadi sekitar 14.600 rupiah, dengan potensi support sekitar 14.550 rupiah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: