Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingginya Potensi E-Commerce dan Signifikansi Peran Intrepid sebagai E-Commerce Enabler Generasi 2

Tingginya Potensi E-Commerce dan Signifikansi Peran Intrepid sebagai E-Commerce Enabler Generasi 2 Kredit Foto: Interpid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak dimungkiri perkembangan e-commerce meningkat dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir, khususnya setelah serangan pandemi yang menghantam dunia sekitar awal 2020 lalu. Masifnya pertumbuhan e-commerce menjadi sinyal yang potensial bagi para pelaku bisnis untuk mendorong kemajuan bisnisnya. Sebab, implementasi digital mampu melanggengkan demokratisasi akses bagi konsumen sehingga bisnis dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Kendati demikian, transformasi digital masih dianggap sebagai tantangan oleh sebagian UMKM. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, pada Maret lalu menyatakan, baru 27% UMKM yang telah memasuki ekosistem digital atau setara dengan 58% dari total target pemerintah untuk mendigitalkan 30 juta UMKM pada 2030 mendatang.

Guna mewujudkan hal tersebut, banyak pihak yang turun andil dalam mendorong transformasi digital para pelaku UMKM, termasuk e-commerce enablers yang upayanya fokus pada lanskap e-commerce. Dalam hal ini, Intrepid menjadi salah satu pemain e-commerce enabler generasi kedua yang bergerak membantu brand mengoptimalkan bisnis mereka di ekosistem e-commerce.

Baca Juga: Mengulik Lebih Dalam Chatbot Kata.ai, Produk AI yang Mampu Efisiensikan Operasional Bisnis

Guna mengetahui lebih lanjut perihal potensi e-commerce di Indonesia serta pengaruh kehadiran e-commerce enabler, Warta Ekonomi melakukan wawancara khusus bersama CEO dan Co-founder Intrepid Group, Sean Lawlor.

Bagaimana Anda melihat potensi e-commerce Indonesia pada 2022 dan kontribusinya terhadap pemulihan ekonomi negara?

Pertama-tama, kami belum melihat laporan ekonomi 2021 dari pemerintah sehingga kami belum bisa memberikan persentase secara spesifik. Tetapi, kami melihat ada banyak peluang di pasar, baik untuk saat ini maupun ke depannya. Peluang ini akan terus berkembang karena pasar menjadi semakin kompetitif dan inovatif.

Dari laporan Google, Bain, & Temasek, ekonomi digital Asia Tenggara dapat tumbuh melampaui US$1 triliun pada 2030. Pada tahun itu juga Indonesia akan tumbuh dua kali lipat dari ukuran pasar regional saat ini. Sebab, Indonesia merupakan pasar yang besar dengan pertumbuhan e-commerce yang besar. Dengan demikian, kontribusi e-commerce terhadap perekonomian Indonesia akan semakin besar pada saat itu.

Sebagai salah satu inti utama yang mendorong pertumbuhan ini, kami memperkirakan e-commerce akan bertransisi menjadi norma bagi konsumen di semua bidang, termasuk dari sisi usia dan geografi.  Merangkul digitalisasi dan beralih ke online bukan lagi kemewahan atau kesenangan untuk dimiliki, faktanya e-commerce adalah satu-satunya cara untuk maju dan akan terus menantang pemain kunci dan pemula dalam memenangkan bagian terbesar yang ditawarkan ekosistem.

Bagaimana brand dan retailer dapat mengembangkan layanan dan solusi mereka untuk dapat menonjol di persaingan pasar yang makin kompetitif?

Kami melihat ada tiga fokus penting yang perlu diperhatikan, yaitu customer experience, digital marketing, dan data.

Untuk customer experience, brand dan retail perlu menempatkan konsumen menjadi prioritas utama dan memperhatikan customer journey. Brand dan retail perlu menghadirkan seamless customer engagement dengan fokus tertinggi pada kualitas, termasuk menyediakan aktivitas cross-selling dan upselling.

Kedua, pemasaran digital. Brand perlu menginvestasikan lebih banyak lagi untuk aspek ini dan memanfaatkan tren untuk lebih menarik minat konsumen, seperti menggunakan key opinion leader (KOL) atau live streaming seperti yang dilakukan oleh Shopee dan Lazada. Belakangan, tren ini juga banyak digunakan oleh platform-platform lainnya.

Ketiga, soal data dan insights. Merek menyadari kebutuhan mendesak akan data untuk memahami kinerja dan posisi mereka di pasar utama Asia Tenggara, ini juga akan memfasilitasi pengambilan keputusan berbasis data yang lebih baik.

Melihat tren digital marketing belakangan, menurut Anda apa yang menjadi kunci penting bagi digital marketing untuk tahun ini?

Untuk digital marketing tahun ini, kami melihat peningkatan penggunaan live streaming pada platform digital dan juga peningkatan tren Tiktok. Tidak melulu soal konversi, tetapi juga mempertahankan awareness. Selain itu, ketika berbicara soal platform e-commerce, semakin kita mengarahkan konsumen ke aktivitas kita, sebenarnya itu juga memengaruhi algoritma. Ketika trafik meningkat, itu juga boosting toko beserta produk dari brand terkait. Jadi, itu adalah cara bagaimana mereka bisa meningkatkan penjualan mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: