Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Omicron dan Minyak Goreng, Hantam Bisnis Supermarket dan Hipermarket Lippo Group

Omicron dan Minyak Goreng, Hantam Bisnis Supermarket dan Hipermarket Lippo Group Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan ritel milik Lippo Group, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menyatakan bahwa pada kuartal pertama tahun ini bisnis perseroan masih menghadapi tantangan dalam operasional bisnis dikarenakan varian Omicron yang menyebar cepat berdampak secara nasional meskipun langkah-langkah Pemerintah terus berlanjut untuk mengendalikan situasi Covid-19. 

Selama Januari hingga pertengahan Maret, pembatasan PPKM berdampak pada jam operasional toko Perseroan, baik yang berlokasi mandiri maupun di dalam pusat perbelanjaan, serta anak-anak di bawah 12 tahun tidak boleh masuk dalam kondisi PPKM tertentu sehingga menyebabkan penurunan pengunjung dan kehilangan potensial bisnis. 

Chief Executive Officer MPPA, Elliot Dickson, mengatakan bahwa hal tersebut berdampak pada pelanggan utama berbasis keluarga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka serta toko-toko MPPA tidak dapat memaksimalkan operasional ritelnya selama periode tersebut. 

Baca Juga: Masih Mau Kuasai Saham yang Ada di Masyarakat, Matahari Department Store Sampai Lakukan Ini

Selain itu, peraturan Pemerintah yang menetapkan harga HET sebesar Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan di pertengahan Januari, yang merupakan produk utama & terpenting Perseroan dalam ragam penawaran produknya, turut berdampak atas kelangkaan minyak goreng di pasar secara signifikan dan menciptakan tekanan dan tantangan atas pencapaian kinerja Perseroan. 

Namun demikian, Perseroan berhasil mencatatkan Total Penjualan sebesar Rp 1,69 Triliun pada kuartal I 2022, meningkat sebesar 9,2% YoY dengan pertumbuhan penjualan comparable stores sebesar 5,2%. 

“Terlepas dari kondisi penjualan yang menantang di atas, pangsa pasar MPPA terus bertumbuh mencapai 26,2% di akhir kuartal I 2022, dibandingkan dengan 24,7% di akhir tahun full year 2021, dalam sektor pasar 'supermarket dan hipermarket' menurut data NielsenIQ,” kata Elliot, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (10/5/2022). 

Baca Juga: Jadwal Pembagian Dividen Matahari Dipercepat, Buruan Cek Sekarang!

Lebih lanjut Ia mengungkapkan bahwa bisnis e-commerce MPPA melanjutkan pertumbuhannya yang luar biasa sebesar 56,3% dan mewakili 7,3% dari total penjualan reguler di kuartal I. Hal ini tercapai sebagai hasil dari MPPA melanjutkan upayanya dalam memperluas dan memperkuat strategi omni-channel melalui kolaborasi promosi yang terfokus dan intensif dengan para mitra marketplace serta memperkuat bisnis online organiknya (Chat & Shop by WA & Hypermart Online). 

“MPPA bangga dapat mencatatkan pertumbuhan penjualan yang solid pada MTD April 2022 seiring membaiknya situasi Covid19 dengan pelonggaran PPKM dan momentum kuat periode Lebaran,” kata Elliot. 

Format ritel utama MPPA dan bisnis e-commerce-nya berhasil mencatat pencapaian penjualan yang positif di bulan April  dengan penjualan MTD April secara keseluruhan meningkat sebesar 26,6% YoY, penjualan reguler (tidak termasuk penjualan online) meningkat 26,5% YoY, penjualan bisnis online/e-commerce meningkat sebesar 81,0% YoY. 

Selama bulan April, Perseroan fokus memanfaatkan momentum Lebaran dengan 2 event promosi penting dan beberapa kegiatan lainnya dalam periode tersebut, sehingga menjadikannya sebagai periode Lebaran terkuat hingga saat ini dibandingkan dengan Lebaran 2019 (era pra-Covid). 

Menurut Elliot, dengan pelonggaran mobilitas masyarakat, tingkat PPKM dan jam operasional bisnis, penjualan April menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal ini membawa lebih banyak momentum peningkatan kinerja penjualan kami ke depan.

Perseroan pun mengubah arah pertumbuhan penjualan Perseroan dan bersiap memasuki kuartal II dan periode berikutnya selama tahun 2022 untuk membawa MPPA ke pijakan yang tepat sebagai peritel modern FMCG terkemuka di Indonesia.

“Kami telah berada di jalur transformasi O2O yang baik dan akan melanjutkan fokus kami untuk menjalankan bisnis ritel kami, baik offline maupun online. Lebih banyak kolaborasi dengan para pelaku marketplace dan beberapa perluasan toko berukuran lebih kecil dan lebih efisien di lokasi mandiri berada dalam agenda utama dan prioritas kami untuk pelaksanaan yang berkelanjutan.” Mr Dickson lebih lanjut menambahkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: