Siap Jalani Penugasan Penyaluran Minyak Goreng, Bulog: Harus Ada Penugasan Biar Ga Salah
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, siap melaksanakan penugasan menjadi distributor minyak goreng selama masa larangan ekspor bahan baku minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya.
Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa pihaknya hingga saat ini masih menunggu regulasi terkait penugasan untuk distribusi minyak goreng.
Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak Goreng dan BBM Mendongkrak Inflasi April
"Penugasan harus ada regulasi, Bulog engga pernah dapat penugasan minyak goreng. Jagung pernah, beras pernah, tapi minyak goreng belum pernah. Karenanya, harus ada penugasan biar engga salah," ujar Budi dalam konferensi pers, Selasa (10/5/2022).
Budi mengatakan, terkait penugasan tersebut nantinya Bulog akan mendistribusikan stok minyak goreng dari produsen ke pasar. Pasalnya, selama ini rantai pasok itu yang kerap menimbulkan tanda tanya, di mana ketersediaan di lapangan tidak sama dengan produksi dari produsen.
Terkait harga, Bulog bakal membeli minyak goreng dari produsen di bawah harga pasar. Targetnya, konsumen akhir bisa membeli minyak goreng dengan harga Rp14.000/liter.
"Kami sudah ada perjanjian harga yang dibeli harga murah, Bulog ada tugas stabilisasi dengan ketersediaan. Jadi, B2B dengan harga di bawah perekonomian dengan harapan harga lebih murah ke masyarakat, tapi itu ditangani komersial," ujarnya.
Lanjutnya, jika harga dari produsen tetap lebih mahal, akan ada subsidi dari pemerintah. Namun, ia belum bisa memastikan bentuk dari regulasi penugasan itu, apakah akan dalam bentuk Peraturan Presiden, Keppres, atau justru ditugaskan oleh Kementerian terkait.
Lebih lanjut, dia menjelaskan jika Bulog nantinya akan bekerja sama dengan PT Pos jika penugasannya berupa bantuan sosial. Sebab, PT Pos memiliki data dari Kementerian Sosial.
Bulog juga akan bekerja sama dengan BGR Logistik yang merupakan cucu perusahaan RNI/ID Food karena mereka sudah memiliki sistem pendistribusian ke pasar-pasar yang baik sehingga sulit untuk bocor.
"Bapak Presiden mengharapkan minyak goreng nanti yang kemasan dikemas sederhana untuk kebutuhan masyarakat dengan harga Rp14 ribu. Saya percaya jika selesai, apa yang diinginkan presiden terlaksana. Ini perlu kerja sama produsen, distributor, Bulog, dan Bulog kerja sama dengan BUMN untuk pendistribusian di antaranya PT Pos dan BGR," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: