Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian BUMN Kembali Gelar Pasar Murah di Lampung

Kementerian BUMN Kembali Gelar Pasar Murah di Lampung Kredit Foto: Kementerian BUMN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali menggelar pasar murah untuk kedua kalinya di Provinsi Lampung bersama PTPN Group.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, operasi pasar murah yang diinisiasi Kementerian BUMN ini sudah digelar sejak awal Ramadan. Erick menyebut, BUMN tak hanya berfungsi sebagai korporasi, tetapi juga menjadi penyeimbang dalam perekonomian Indonesia, termasuk bagi masyarakat yang membutuhkan harga terjangkau.

Baca Juga: Dorong Sinergi Antara BUMN, Swasta, dan UMKM, Erick Thohir Berikan Penghargaan

"Alhamdulillah, saya dengan Pak Gubernur dan PTPN ini mungkin sudah kedua kali. Kami ingin membantu kebutuhan masyarakat untuk mendapat akses bahan pangan seperti hari ini minyak goreng (migor) dan gula yang harganya di bawah harga pasar," ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (10/5/2022).

Erick mengatakan, dalam operasi tersebut, BUMN menyediakan minyak goreng dan bahan pokok dengan harga terjangkau. Tiga ribu liter minyak goreng Nusakita disediakan dengan harga Rp19 ribu per liter, gula pasir Nusakita dengan harga Rp11 ribu per kilogram, dan 250 kilogram beras yang dijual seharga Rp15 ribu untuk 2,5 kilogram.

Erick melanjutkan, operasi pasar merupakan bentuk intervensi BUMN dalam menjaga keseimbangan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Meski begitu, ia menilai BUMN tidak bisa sendirian, melainkan membutuhkan peranan swasta.

Pasalnya, produksi minyak goreng BUMN hanya empat persen dan sisanya berasal dari swasta. Sementara untuk gula, produksi BUMN relatif lebih besar mencapai 45 persen.

"Hari ini (operasi pasar) masih yang kemasan, tapi yang kemasan saja bedanya sama harga pasar Rp6 ribu, angka luar biasa. Kalau BUMN hanya kejar keuntungan, kami tidak jualnya Rp19 ribu, tapi Rp24.500. Untuk gula lebih murah Rp2.500, kalau kejar keuntungan kami jualnya hanya lebih murah Rp500 perak," ujarnya.

Lanjutnya, operasi pasar menjadi bukti nyata sinergitas Kementerian BUMN dengan pemda yang selalu bersinergi melakukan intervensi saat pasar tidak seimbang. 

"Kegiatan seperti ini sudah sering dilakukan. Contoh saat harga masker mahal, Rp100 ribu, kami juga operasi pasar Rp5 ribuan lewat Kimia Farma. Untuk bahan pangan seperti minyak goreng dan gula, kami menugaskan PTPN seimbangkan harga yang sekarang sedang naik," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: