Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peran Kebun Sawit yang Mirip Hutan, Seperti Apa? Ini Kata Pakar

Peran Kebun Sawit yang Mirip Hutan, Seperti Apa? Ini Kata Pakar Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan sektor industri perkebunan kelapa sawit telah memberikan dampak positif yang besar bagi perekonomian Indonesia. Kendati demikian, sektor kelapa sawit masih tidak terlepas dari isu negatif dan kampanye negatif yang disebarkan pihak antisawit. 

Isu yang selalu di dalam kampanye negatif tersebut ialah tuduhan bahwa kelapa sawit merupakan penyebab atau aktor utama terjadinya deforestasi dan hilangnya biodiversitas di Indonesia. Padahal, berbagai hasil riset menemukan bahwa sektor perkebunan kelapa sawit memiliki peran yang hampir mirip dengan hutan. 

Baca Juga: KAINSTIPER: Minyak Sawit Jadi Bagian dari Pilihan Utama Masyarakat Dunia

Data PASPI mencatat, sebagai fungsi ekosistem, hutan mempunyai peranan sebagai penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, penyeimbang lingkungan, mencegah timbulnya pemanasan global, dan lainnya. Perkebunan kelapa sawit juga mempunyai kinerja yang sama yakni perannya sebagai penyerap karbondioksida, pemanen energi surya, dan perannya dalam fungsi tata air.

Jika dibandingkan antara kelapa sawit dan hutan, setiap hektar kebun sawit secara netto mampu menyerap sekitar 64 ton karbon dioksida setiap tahun dan menghasilkan oksigen sekitar 18 ton. Sedangkan hutan secara netto hanya mampu menyerap sekitar 42 ton karbondioksida dan menghasilkan oksigen sekitar 7 ton. 

"Dengan demikian perkebunan kelapa sawit justru lebih unggul daripada hutan dalam penyerapan karbondioksida dan produksi oksigen," catat laman Palm Oil Indonesia. 

Baca Juga: Peneliti SEAFAST IPB: Minyak Sawit, Bahan Baku Minyak Goreng yang Sehat

Tidak hanya itu, data PASPI juga mencatat, perkebunan kelapa sawit maupun hutan merupakan alat pemanen energi surya bagi kehidupan di bumi, bahkan berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit secara relatif lebih unggul dibanding hutan dalam fungsi tersebut. 

Efisiensi fotosintesis perkebunan kelapa sawit mencapai 3,18 persen, sedangkan efisiensi hutan hanya sebesar 1,73 persen. Efisiensi konversi energi radiasi perkebunan kelapa sawit juga lebih tinggi yaitu 1,68 g/mj dibanding hutan yang hanya 0,86 g/mj. Namun, untuk penyimpanan energi (biomassa) lebih unggul hutan daripada perkebunan kelapa sawit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: