Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintahan Biden Tekan Kongres Amerika Setujui Penjualan F-16 ke Turki

Pemerintahan Biden Tekan Kongres Amerika Setujui Penjualan F-16 ke Turki Kredit Foto: Reuters/Axel Schmidt
Warta Ekonomi, Washington -

Pemerintahan Joe Biden telah menekan Kongres Amerika Serikat (AS) untuk menyetujui penjualan F-16 ke Turki, lapor Wall Street Journal pada Rabu (11/5/2022).

Menurut harian itu, upaya mediasi Turki untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dan memasok Ukraina dengan drone tempur TB-2, yang terbukti sangat efektif di medan perang, secara signifikan berkontribusi pada pemanasan hubungan antara Ankara dan Washington.

Baca Juga: Turki Desak Barat Sediakan Jet F-35 dan Patriot Tanpa Prasyarat

Pejabat AS dan Turki merekomendasikan kesepakatan pembelian F-16, dengan alasan bahwa itu dapat membantu memperbaiki hubungan pertahanan Amerika-Turki, yang berantakan setelah Ankara memilih untuk membeli sistem pertahanan udara Rusia pada 2017, ungkap harian itu.

Kesepakatan sekitar USD6 miliar akan mencakup penjualan 40 jet tempur F-16V yang baru dibuat dan kit modernisasi untuk 80 model F-16 C/D yang dimiliki Angkatan Udara Turki.

Pemerintah Turki mengajukan permintaan untuk F-16 dan paket modernisasi pada Oktober 2021, dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada 8 April bahwa pembicaraan itu “berkembang secara positif.”

Naz Durakoglu, pejabat tinggi Departemen Luar Negeri untuk urusan legislatif, bulan lalu mengungkapkan dalam sebuah surat kepada Anggota Kongres Frank Pallone tentang ketegangan yang sedang berlangsung atas penjualan senjata tambahan ke Turki.

Pejabat itu menyatakan bahwa sanksi dan penghapusan Turki dari program jet tempur F-35 mewakili "sebuah harga signifikan yang dibayar" untuk akuisisi sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

Pada awal Mei, sebuah laporan muncul di beberapa media AS yang mengklaim bahwa beberapa anggota parlemen mendukung kesepakatan itu.

Turki membayar USD1,4 miliar untuk jet tempur tersebut, tetapi Washington mengeluarkan Ankara dari program pada 2019 karena Turki membeli sistem pertahanan S-400 Rusia setelah upayanya untuk memperoleh rudal Patriot AS ditolak.

AS mengklaim sistem Rusia menimbulkan risiko keamanan, tetapi Turki menyatakan bahwa S-400 tidak akan menimbulkan ancaman bagi NATO atau persenjataannya karena tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO.

Ankara juga berulang kali mengusulkan pembentukan komisi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: