Di tengah tantangan perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2021, PT Solusi Sinergi Digital Tbk. atau Surge membuktikan kinerja terbaik setelah go-public pada akhir tahun 2020 lalu. Surge menutup kinerja Perseroan tahun buku 2021 dengan kinerja yang baik dari sisi pendapatan, laba, maupun peningkatan aset.
Melansir dari siaran resminya, Kamis (12/05) dalam laporan keuangan Surge tahun 2021 yang telah diaudit, Surge membukukan net profit atau laba neto tahun berjalan sebesar Rp24,8 miliar, atau naik sebesar 2.584% dibanding periode yang sama (Year-on-Year) tahun sebelumnya yang sebesar Rp924 juta.
Baca Juga: Gencar Buka Pabrik, Laba CLEO Naik 36,1% Sepanjang 2021
Pencapaian ini diperoleh dari sinergi antarproduk dalam ekosistem Surge dengan tiga pilar ekosistem terpadu, yakni Daily Needs, Connectivity, dan Media and Entertainment. Dengan sinergi tersebut, Surge membukukan total pendapatan sebesar Rp390,9 miliar pada tahun 2021 atau meningkat sekitar 723 persen jika dibandingkan tahun 2020, yakni Rp47,5 miliar.
Melalui berbagai brand dalam ekosistem seperti MacroAd (media periklanan Out-of-Home terintegrasi), Weave (infrastruktur jaringan serat optik), dan Codify (pengembangan teknologi berbasis aplikasi), perusahaan juga terus hadirkan inovasi baru bagi masyarakat dan para partner strategis. Hal ini tercatat dengan adanya kenaikan total aset sebesar 75 persen, yaitu Rp896 miliar di tahun 2021, di mana sebelumnya aset perseroan tercatat di angka Rp510 miliar pada tahun 2020.
CEO Surge, Hermansjah Haryono, mengungkapkan bahwa keberhasilan dalam mencapai kinerja yang positif dari Surge ini tidak lepas dari dukungan dan kepercayaan investor, shareholder, partner, dan masyarakat terhadap misi dan model bisnis dari Surge.
"Kinerja Surge yang berhasil melebihi target revenue dengan tingkat profitability yang sangat baik, menjadi validasi terhadap misi kami dalam meningkatkan kualitas hidup publik lewat transformasi digital. Prospek industri digital dan telekomunikasi tentunya masih sangat potensial ke depannya seiring pandemi yang segera bertransisi menuju endemi," katanya.
Ia menuturkan, dengan beroperasinya jaringan serat optik yang dimiliki Surge, integrasi seluruh bisnis pilar yang dimiliki perseroan dapat berjalan lebih cepat dan memberikan dampak positif bagi kinerja perseroan.
"Masyarakat maupun dunia usaha, termasuk yang tinggal di Kota Tier 2 dan Tier 3 makin terbiasa dengan teknologi digital, dan hal ini meningkatkan permintaan dari sisi konektivitas yang berkualitas dan berkapasitas tinggi dari daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh oleh pemain industri lainnya," ujarnya.
Untuk pengembangan layanan Business to Business (B2B) pada Maret 2022, Surge menyelenggarakan lelang media periklanan Public Information Display dari MacroAd di commuter line Jabodetabek dan selanjutnya pada April-Mei 2022, Surge adakan lelang bandwidth dari Weave bagi para Internet Service Provider (ISP).
"Dengan posisi strategis media periklanan maupun jaringan serat optik yang dimiliki Surge, penawaran berbasis online ini diharapkan tak hanya meningkatkan potensi pendapatan perseroan pada tahun 2022, tetapi juga mendorong pengiklan dan juga ISP di berbagai daerah mendapatkan layanan terbaik dengan cara yang sangat mudah, transparan, serta terjangkau," kata Direktur Pengembangan Bisnis Surge, Martha Rebecca.
Lalu beranjak pada pengembangan layanan kebutuhan harian masyarakat (daily needs), tahun ini Surge menargetkan untuk aktivasi dan digitalisasi 1.000 gudang Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh Pulau Jawa sebagai fulfillment center berbagai produk dari kebutuhan sehari-hari maupun produk-produk UMKM lainnya.
"Kegiatan ini berawal dari kerja sama strategis Surge dan Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) serta Kementerian Koperasi dan UKM pada awal 2021. Hanya dalam waktu 7 (tujuh) bulan beroperasi pada tahun 2021, Surge telah merevitalisasi dan mengoperasikan puluhan gudang KUD di Pulau Jawa yang menjual kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari dengan harga yang terjangkau dan memiliki lebih dari 128 ribu mitra UMKM maupun mitra warung," jelasnya.
Ia menambahkan, "Tak hanya memperoleh potensi pendapatan dari digitalisasi gudang serta jutaan customer base mitra UMKM dan warung yang tergabung dalam ekosistem Surge, layanan ini dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi potensi bisnis lokal, serta memberikan nilai tambah yang nyata bagi perekonomian daerah."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum